Sosialisasi Protokol Kesehatan, Lomba Pasar Siaga Covid-19 Digelar

Sosialisasi Protokol Kesehatan, Lomba Pasar Siaga Covid-19 Digelar

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Pemda DIY terus meningkatkan kewaspadaan di masa pandemi Covid-19 ini. Salah satunya dengan mengkampanyekan protokol kesehatan dalam berbagai cara.

Salah satunya dengan program Lomba Pasar Siaga Covid-19. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemda DIY melalui Dinas Kesehatan (dinkes) DIY dengan Polda DIY, Korem dan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD DIY dalam rangka memperingati HUT RI ke-75. Lomba ini digelar untuk menjadi contoh bagi satu dengan lainnya dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Lomba ini diikuti 16 pasar dengan rincian 7 pasar dari kelas A dan 9 peserta dari kelas B. Peserta berasal dari seluruh Kabupaten / kota dengan jumlah pasar terbanyak dari Kabupaten Sleman sejumlah 8 pasar. Yakni pasar Gentan, Pasar Condong Catur, Pasar Beringharjo, Pasar Dlingo, Pasar Imogiri, Pasar Prambanan, Pasar Gedong Kuning, Pasar Playen, Pasar Cebongan, Pasar Kalasan dan Pasar Sambilegi.

Panitia melakukan verifikasi pada pasar-pasar yang ikut lomba. Verifikasi tahap pertama dari penilaian administratif. Terdapat tiga indikator yang digunakan yaitu pemenuhan terhadap persyaratan dokumen, legalitas / pengesahan dokumen dan penilaian awal materi terkait protokol Covid-19.

"Tim verifikasi adalah tim Dinas Kesehatan DIY yang terdiri dari unsur ketugasan kesehatan lingkungan kesehatan kerja dan promosi kesehatan," ujar Muhammad Agus Suprianto, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes DIY dalam peninjauan dan penjurian pasar, Jumat (14/8/2020).

Dari hasil verifikasi oleh tim ditetapkan 5 pasar tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Sebab tidak dapat memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan. Sedangkan 11 pasar lain lanjut ke tahap selanjutnya untuk kemudian dilakukan penjurian.

Peninjauan dan penjurian dilaksanakan pada 12-14 Agustus 2020 oleh Dinkes DIY bersama juri lain. Penilaian pasar terdiri dari penerapan protokol kesehatan secara tertulis, kelengkapan protokol, implementasi di lapangan dan inovasi yang dikembangkan pasar.

Dalam lomba tersebut dipilih sejumlah pemenang. Yakni juara 1 kelas A, juara 2 kelas A serta juara 1 kelas B dan juara 2 kelas. Tiap pemenang mendapatkan penghargaan, termasuk fasilitas cuci tangan. Pasar-pasar tersebut akan menjadi proyek percontohan bagi yang lain dalam penerapan protokol kesehatan.

"Kita menilai ketersediaan protokol secara dokumen. Ada protokol artinya sudah dibahas dan terwujud dalam tulisan. Kedua unsur di dalam protokol lengkap. Semakin lengkap semakin bagus. Ketiga diimplementasikan. Keempat itu inovasi. Kita akan melihat ada hal-hal yang kita belum kepikiran," jelasnya.(adv)