Penguatan Relawan Anti Narkoba untuk Wujudkan Kota Jogja Resik Narkoba

Penguatan Relawan Anti Narkoba untuk Wujudkan Kota Jogja Resik Narkoba

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- BNN Kota Yogyakarta melaksanakan kegiatan Asistensi Penguatan dalam rangka Pembentukan Relawan Anti Narkoba di hotel Tjokro Style Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa dan Rabu, 25 dan 26 Agustus 2020 ini diikuti oleh 30 calon relawan anti narkoba yang berasal dari instansi pemerintah dan swasta di Kota Yogyakarta.

Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan integritas calon relawan anti-narkoba di lingkungan instansi pemerintah dan swasta supaya mampu menjadi relawan anti-narkoba yang profesional.

Kegiatan dibuka oleh Plh. Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta, AKBP Sudaryaka S.I.K, dilanjutkan pemaparan materi dari narasumber.

Kehadiran Wakil Walikota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi M.A, pada hari pertama asistensi ini memotivasi para peserta untuk bergerak bersama sebagai relawan anti-narkoba yang berjiwa sosial dan tanpa pamrih.

Heroe Poerwadi menegaskan, upaya menekan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kota Yogyakarta tidak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat. Oleh karena itu, Heroe berpesan agar relawan anti-narkoba dari berbagai institusi tersebut bisa bersinergi merancang dan melaksanakan kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) supaya program tersebut lebih efektif dan efisien.

Setelah mendapatkan materi dasar bahaya narkoba, narkotika dan permasalahannya, aspek hukum narkotika, aksi pencegahan, dan tugas fungsi relawan anti-narkoba, para peserta diberikan ketrampilan penunjang dari berbagai narasumber yang kompeten.

Hadir sebagai narasumber Ninda Nindiani M.A yang membawakan materi “Komunikasi Persuasif yang Efektif”, Dr Muhammad Sulhan SIP.M.Si dengan materi “Teknik Pemanfaatan Media Komunikasi untuk Kampanye P4GN”, dan Muhammad Hafidullah SH dengan materi “Mendesain Presentasi yang Menarik dengan Power Point.”

Ketiga narasumber tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan, tetapi juga ketrampilan melalui metode diskusi dan simulasi.

Setelah pelatihan ini, peserta akan mendapatkan PIN dan sertifikat relawan anti-narkoba. Selanjutnya, mereka akan bertugas sebagai penyuluh, motivator, inisiator dan fasilitator kegiatan P4GN di instansi masing-masing.

Peran mereka sebagai relawan anti-narkoba sangat strategis untuk menjaga kesinambungan program P4GN di masyarakat. Apalagi permasalahan narkoba adalah permasalahan besar yang menuntut perhatian serius serta peran serta seluruh elemen masyarakat.

Kota Yogyakarta sendiri sebagai Kota Pelajar tidak lepas dari ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Semoga kehadiran relawan anti-narkoba dari institusi pemerintah dan swasta di Kota Yogyakarta akan semakin memperkuat upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kota Yogyakarta. Tentunya dengan semangat hidup 100%: sadar, sehat, produktif dan bahagia tanpa narkoba. (*)