PD BPR Purworejo Bersiap Menuju BPR Syariah

PD BPR Purworejo Bersiap Menuju BPR Syariah

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – PD BPR Bank Purworejo berencana “berpindah” menjadi PD BPR Bank Purworejo. Target perubahan tersebut dipasang tahun 2023.

"Dari BPR Konvensional menuju BPR Syariah tentunya memerlukan proses," kata Wahyu Argono Irawanto, Direktur Utama PD BPR Bank Purworejo, pada malam gethering dengan pewarta Purworejo, Selasa (11/8/2020) maam, dii Aula kantor setempat.
 

Menurut Wahyu, berbeda sekali antara BPR konvensional dengan BPR syariah. "Untuk itu, saat ini direksi dan seluruh karyawan harus belajar untuk memahami, mengetahui dan nantinya akan mencoba serta studi banding tentang BPR Syariah. Kami tidak hanya belajar secara teori seperti mendatangkan tutor, namun belajar langsung ke BMT syariah atau bank umum yang sudah syariah," jelasnya.

Bagi Wahyu, perpindahan menuju BPR syariah tidak akan dilakukan setengah-setengah. "Kalau saya mau ke syariah, ya frontal ke syariah. Dan itu memang harus, tidak boleh main-main dengan hukum syariah," tandas pria asal kota Magelang itu.

Pihaknya memang harus siap sedini mungkin. "Kita harus belajar, kemudian mempersiapkan secara mental, psikologis dan pemahaman, sehingga pada saatnya siap menuju syariah,” katanya.

Menurut Wahyu, di tahun ke-3 (dari saat ini) peraturan daerah (Perda) harus berubah. AD/ART bank pada Perda harus berubah ke syariah. Setelah ada Perda Syariah, sebagai BPR Syariah harus mendapatkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Yang kami lakukan perpindahan ke syariah adalah murni, tidak main-main. Dan tentunya bukan karena brand, tapi dari keyakinan kami menuju syariah. Kami juga konsultasi dengan yang paham agama seperti kyai, agar semakim paham tentang syariah," terang Wahyu.

Aset meningkat

Perjalanan Wahyu Argono Irawanto sebagai Direktur Utama PD BPR Bank Purworejo dimulai dari 31 Maret 2007 hingga saat ini telah menghasilkan omset serta nasabah yang jumlahnya meningkat.
 

Dari awal kepemimpinannya, dengan asset sebesar Rp 5 miliar, saat ini sudah meningkat menjadi Rp 262 miliar terhitung per Juni 2020.

Selain itu, PD BPR Bank Purworejo memiliki tabungan dan deposito sebesar Rp 130 miliar, pinjaman Rp 200 miliar dan keuntungan sampai bulan ini adalah Rp 2,2 miliar.

"Kiat kami untuk mencapai prestasi sampai 2020 dengan mengutamakan kerja sama, terutama dengan tim, karyawan dan keluarga secara keseluruhan. Kerja sama juga dengan stakeholder dan relasi," tutur Wahyu.

Menurut Wahyu, keuntungan tidak hanya dinikmati BPR namun juga nasabah. "Nasabah memberikan kepercayaan ke kami dan kami salurkan ke kredit bagi yang memerlukan pinjaman. Kami selalu menjalin komunikasi dengan seluruh nasabah dan relasi sesering mungkin, apalagi dalam pandemi seperti saat ini," ujarnya. (eru)