Kapan Pandemi Berakhir?

Kapan Pandemi Berakhir?

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Judul tulisan di atas menjadi pertanyaan sebagian besar orang, saat ini. Pandemi Covid-19 yang mulai muncul awal tahun ini telah begitu cepat menyebar dan merontokkan perekonomian dunia serta mengubah total pranata sosial. Wajar jika kemudian muncul pertanyaan besar, kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir?

Namun, jawaban atas pertanyaan besar itu sungguh tidak gampang. Bahkan, boleh dikatakan tidak ada jawaban pasti atas pertanyaan itu.

“Tidak ada yang tahu pasti kapan (pandemi Covid-19) akan berakhir. Yang pasti, tidak dalam waktu dekat,” kata dr Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D, pakar epidemiologi UGM yang juga anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Penanganan Covid-19 DIY, menjawab pertanyaan KoranBernas, 4 Juli 2020 lalu.

Dokter Doni, sapaan akrab Riris Andono Ahmad, menyitir prediksi banyak pakar bahwa pandemi ini akan berakhir tiga atau empat tahun mendatang. Itu pun masih tergantung strategi apa yang digunakan untuk melawan pandemi ini.

Jika mengacu pada strategi herd immunity, maka pandemi akan berakhir jika sebagian besar populasi manusia sudah punya kekebalan. Ada dua cara untuk mencapai kekebalan. Pertama, menggunakan vaksin. Kedua, membiarkan sebagian besar populasi manusia tertular Covid-19 karena imunitas akan muncul jika sudah tertular. “Jadi, mana yang duluan muncul,” katanya.

Jika yang muncul duluan adalah ditemukannya cvaksin, maka pandemi Covid-19 bisa dihadapi. Namun, itu pun masih ada tantangan terkait skala produksi dan distribusi. Jika yang menemukan dari negara-negara barat, kata dokter Doni, bisa jadi Indonesia akan menjadi negara terakhir yang bisa mendapatkan. Karena yang menemukan terlebih dahulu pasti akan memprioritaskan untuk negaranya, kemudian sekutu-sekutunya. Kecuali, pemerintah Indonesia punya kedekatan tertentu dengan negara yang menemukan vaksin tersebut. Itu pun juga masih tergantung seberapa mampu pemerintah Indonesia melakukan diplomasi, selain juga kemampuan finansial, apakah mau membayar dengan harga yang jauh lebih tinggi sehingga memungkin industri farmasi juga mau memprioritaskannya.

"Kecuali kalau kita menemukan vaksin itu sendiri. Itu pun prediksi berakhirnya pandemi bisa satu sampai dua tahun lagi. Kan sama saja. Dengan menemukan vaksin, kemudian ada perhitungan bisa melakukan scale up produksi dan distribus. Jadi tidak serta-merta ada vaksin terus selesai,” katanya.

Lalu, jika kekebalan untuk mengakhiri pandemi itu diperoleh melalui strategi herd immunity, juga ada persoalan. Kebijakan social distancing yang diterapkan oleh pemerintah, justru memperlambat laju penularan. Artinya,  pandemi ini akan semakin lama berakhir karena faktor terjadinya herd immunty diperlambat.

Banyak pakar berpendapat, herd immunity adalah sebuah strategi untuk menghentikan pandemi. Namum dokter Doni berpendapat, herd immunity bukanlah strategi melainkan subuah situasi atau semacam ekuilibrium. Virus atau penyakit akan tetap bisa menyebar di populasi jika masih cukup banyak orang yang tidak punya kekebalan. Itu adalah hukum alam.

Menurut Doni, pemerintah Indonesia tidak menggunakan strategi herd immunity untuk menghentikan pandemi Covid-19. Buktinya, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan social distancing.

“Jika ingin menggunakan strategi herd immunity, kita ya nggak perlu ngapa-ngapain. Jadi cukup membiarkan penyakit ini menyebar sehingga herd immunity tercapai, kemudian pandemi cepat selesai juga. Namun kemudian collateral-nya menjadi sangat besar. Angka kematian yang tinggi karena rumah sakitnya tidak memadai,” kataya.

Masih ada kemungkinan ketiga. Pandemi akan berakhir jika virus Corona bermutasi menjadi virus yang relatif ringan dan kemudian tidak menimbulkan kematian, seperti pada virus flu umumnya. “Karena jika kita menggunakan sudut pandang teori evolusi, yang bisa bertahan itu kan virus-virus yang relatif tidak virulen (mematikan-red). Maksudnya, kalau virus itu menyebabkan kematian pada yang terjangkiti, maka virus tersebut juga tidak bisa menyebarkan lagi. Hal ini tentu dengan asumsi bahwa proses pemulasaraan

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow