Order Jahitan Lesu, Masker Kain Batik Jadi Penyelamat Usaha

Order Jahitan Lesu, Masker Kain Batik Jadi Penyelamat Usaha

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dampak wabah virus Corona sangat dirasakan usaha menjahit yang dilakukan Anita warga Perum Sembada Asri, Cebongan Kidul, Tlogoadi, Mlati, Sleman.

Usaha menjahit yang sudah ditekuni selama 2 tahun ini sebelumnya berjalan lancar. Bahkan, biasanya 3 bulan menjelang Idul fitri sudah kebanjiran pesanan dari pelanggan. Namun keadaan menjadi berbeda untuk tahun 2020 ini. Pandemi Covid-19 membiat usaha jahit Anita mengalami penurunan yang cukup drastis, bahkan hampir tidak ada pesanan untuk jahit baju maupun kebaya seperti biasanya.

Kondisi ini juga dirasakan oleh teman-teman Anita sesama penjahit. Di tengah merebaknya wabah virus Corona, Anita tetap berupaya untuk menjalankan usahanya.

"Saya yakin masih ada jalan untuk bertahan dan melanjutkan usaha jahit ini. Dan dengan keyakinan saya memunculkan ide dengan memanfaatkan peluang langkanya masker bagi masyarakat dan adanya anjuran dari pemerintah untuk semua warga menggunakan masker dari kain," kata Anita, Selasa (14/4/2020).

Peluang inilah yang ditangkap Anita sebagai penjahit rumahan dengan mencoba membuat masker dari kain sisa-sisa jahitan yang ada. Setelah masker kain batik selesai, selanjutnya didistribusikan untuk kebutuhan para donatur yang membagikan masker.

Akhirnya ada juga pesanan dengan motif kain batik Parijoto yang merupakan batik khas Sleman, sekaligus dapat memasyarakatkan batik Parijoto kepada masyarakat luas.

Dalam sehari Anita mengaku dapat menjahit masker sebanyak 100 buah. Bila ada pesanan yang cukup banyak, dirinya meminta bantuan teman seprofesi untuk menjahit sehingga kebutuhan pesanan dapat terpenuhi.

Menurut Anita, masker yang dibuat dilapis dua kain yang diberi lobang di atasnya dan bisa ditambah tisu di dalamnya sehingga diharapkan bisa memproteksi virus Corona.

Anita juga mengaku tidak mengambil keuntungan yang banyak dari usahanya menjahit masker kain ini karena juga diniatkan untuk membantu kesulitan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini. (eru)