YouTube Memperketat Aturan Cover Lagu, Tren Lagu Orisinal Meningkat

YouTube Memperketat Aturan Cover Lagu, Tren Lagu Orisinal Meningkat

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Maraknya menyanyikan ulang lagu-lagu terkenal di platform berbagi video YouTube sudah hampir kehilangan musimnya. Pasalnya YouTube sudah banyak memperbaiki banyak hal terkait aturan royalti dan pembajakan karya khususnya musik di dalam platform miliknya.

"Saat ini sangat susah mengupload video dengan karya orang lain walaupun tidak disengaja, waktu kami membuat video klip musik yang hanya menggunakan sedikit suara efek burung aja kena klaimi oleh YouTube," papar Yunan Helmi, Produser sekaligus komposer musik di Presidenmusikindo saat meluncurkan single Ave Zora salah satu penyanyi remaja binaannya,  Sabtu (25/6/2022) di Front One resort Yogyakarta.

"Ini merupakan salah satu alasan banyak penyanyi solo yang menciptakan lagu sendiri dan membagikannya di YouTube, Spotify, Dezeer dan platform musik digital sejenis. Penyanyi solo saya yakini lebih mudah menyesuaikan industri digital yang sangat cepat ini," lanjut Yunan.

Alasan ini membuat YeHa (panggilan akrab Yunan Helmi-red) optimis akan industri musik orisinal hingga dua tahun ke depan terus menjadi tren.

"Masa cover-coveran lagu yang sempat booming pada 2017-2018 silam sudah lewat. Sekarang rata-rata pemusik sudah punya lagu sendiri, mereka mulai paham bahwa platform-platform musik ini melindungi karya mereka," imbuhnya.

Sebagai pencipta lagu, YeHa tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Bersama label Presidenmusikindo dan didukung ratusan talenta berbakat di Yogyakarta YeHa mendidik dan meramu musik-musik berkualitas bagi anak-anak dan remaja Indonesia.

Kali ini, melalui suara merdu Ave Zora, YeHa meluncurkan single kedua Ave Zora berjudul "Dirimu" pada Sabtu (25/6/2022) di Front One resort, Sleman, Yogyakarta. Pemilik nama lengkap Archangela Averina Zora adalah seorang penyanyi otodidak yang tidak sengaja bertemu dengan YeHa di sebuah ajang Konser Sang Model pada 2021 silam.

Kala itu, Ave sedang mengantar adiknya mengikuti ajang tersebut. YeHa melihat kemampuan Ave saat mengarahkan gaya adiknya. Sebagai pencipta lagu dan produser musik yang telah bertahun-tahun membina anak-anak Yogyakarta, YeHa memiliki kepekaan yang baik terhadap talenta-talenta baru, termasuk saat melihat Ave.

Saat mencoba menantang Ave dengan sebuah lagu, YeHa yakin bahwa Ave bisa menyanyi dengan baik. "Tidak harus bagus dulu pada awalnya. Yang penting punya kepekaan terhadap musik, bisa ngepasin antara suara vokal dan instrumen. Dan benar, Ave punya kemampuan untuk itu," terangnya.

Saya selalu menyampaikan kepada anak-anak, bahwa tidak semua penyanyi itu bernyanyinya seperti Krisdayanti atau Raisa. Kita bisa melihat beberapa penyanyi dengan skill suara seperti Mahalini, tapi kita juga tahu ada penyanyi yang ngetop dengan teknik sederhana seperti Brisia Jodie ataupun Gea.

"Jadi tugas kami adalah mengemas suara karakter penyanyi atau visualisasi penyanyi itu dengan musik, lirik dan komposisi yang tepat. Sehingga ketika sudah dikombinasikan akan menjadi perpaduan yang menarik," kata dia.

Ave Zora mengakui jika dirinya adalah type anak yang hanya aktif di sekolah saja. Menyanyi bagi Ave hanya sebuah hobi, dalam single pertama yang berjudul "Sampai saat Nanti" diluncurkan setahun lalu sangat terlihat karakter vokal yang menurutnya belum matang.

"Dalam single kedua ini, saya yakin lebih baik berkat dukungan dari kedua orang tua dan tentu Om YeHa sebagai produser dan komposer musik yang berpengalaman," tutup remaja yang pernah menjuarai Olimpiade Bahasa Perancis kategori Pronounciation terbaik.(*)