Yoga tidak Lagi Terasa Kering Saat Menyatu dengan Seni Tari

Yoga tidak Lagi Terasa Kering Saat Menyatu dengan Seni Tari

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Datang khusus dari Jakarta, Master Yoga Yudhi Widdyantoro, memberikan pelatihan yoga di Omah Petroek Karangklethak Pakem Sleman, Selasa (21/12/2021). Kegiatan yang dikemas dalam acara Yoga Art kali ini terbilang istimewa.

Sejumlah 30-an pegiat yoga dari Jakarta, Yogyakarta, Solo maupun Semarang tidak hanya melakukan senam yoga tetapi juga diajak berkeliling mengenal kompleks Omah Petroek, bersama Romo P Sindhunata selaku pengelola tempat tersebut.

Selain itu, juga diadakan tumpengan dan doa bersama dengan  harapan acara seperti itu dapat berlangsung secara berkala di tempat tersebut. Udara pegunungan yang sejuk dan segar, pepohonan yang rindang dan asri, membuat peserta merasa nyaman.

Puncaknya adalah saat Yudhi Widdyantoro berkolaborasi dengan seniman tari Bimo Wiwoho, tercipta gerakan-gerakan yoga yang lain dari biasanya.

Kepada wartawan usai acara, Yudhi Widdyantoro juga menginginkan Yoga Art dapat secara rutin digelar di Omah Petroek. Dia mengakui, selama ini booming yoga sepertinya sudah sampai pada titik jenuh dan terkesan kering. Artinya, perlu ada pembaruan.

Ketika yoga dikolaborasikan dengan seni tari ternyata hasilnya luar biasa. “Ketika ada art saya merasakan ada kebaruan. Menurut saya, yoga dan seni tidak terpisahkan. Yoga juga di-manage sebagai seni kehidupan, bagi saya ini memperkaya batin,” ujarnya.

Dengan sentuhan seni, lanjut dia, yoga semakin menyentuh batin lebih dalam. Selama ini yoga dikenal dengan gerakan yang aneh-aneh bahkan disertai jungkir balik. Dengan paduan seni tari, gerakan-gerakan itu lebih bermakna.

Tumpengan menandai acara Yoga Art Bersama Omah Petroek Karangklethak Pakem Sleman. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Yudhi sendiri tidak menduga, kolaborasi dengan Bimo Wiwoho langsung nyambung begitu saja. Terus terang, dirinya hanya berlatih sepuluh menit sebelum tampil bersama dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.

“Seperti diterangkan Bimo, unsur tari itu wiraga, wirasa, wirawa. Yoga idealnya begitu juga,” kata Yudhi seraya menambahkan kebetulan dirinya berasal dari keluarga penari.

Gerakan yoga selain bersifat menahan (nafas) juga disertai gerakan mengalir atau flow. “Saya merasa banyak orang melakukan yoga tetapi kurang mengeksplorasi wirasa dan wirawa, bahwa nafas dan suara alam itu juga wirama. Yoga itu jalan untuk lebih mengenali diri kita sendiri, lebih memperhalus rasa dengan adanya unsur seni,” terangnya.

Sepakat dengan Yudha, Frieda Yotaliana selaku inisiator Yog Art dari IkiGueNuswantara menginginkan kegiatan seperti ini bisa dijadikan agenda rutin dengan melibatkan lebih banyak seniman.

Perpaduan yoga dengan seni merupakan yang pertama kali diadakan di Yogyakarta. Insiprasi itu datang saat Frieda berkunjung ke Omah Petroek pada 2012. Dia melihat Omah Petroek saat dekat dengan alam. (*)