Wushu Perkuat Program Peningkatan Prestasi Atlet
KORANBERNAS.ID, JOGJA — Pengurus Daerah (Pengda) dan Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia akan memperkuat program-program guna mendorong peningkatan prestasi atlet. Program-program dari Pengda akan dsinkronkan dan disatukan dengan program dari PB Wushu Indonesia.
Dalam rilisnya, Sekjen Wushu Indonesia Ngatino mengatakan, prestasi atlet wushu Indonesia sepanjang tahun 2019 dinilai cukup berhasil. Secara nasional, prestasi para atlet mampu mencapai 90 persen dari program yang dicanangkan.
Untuk itulah, Bidang Binpres (Bina Prestasi) Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia menyiapkan even-even nasional ataupun mengirimkan atlet ke even internasional, sebagai bagian dari upaya semakin meningkatkan prestasi atlet.
“Sebagai langkah awal, sudah dilaksanakan Rapat Penyusunan Program Binpres PB Wushu Indonesia di Yogyakarta. Rapat berlangsung 19-21 Januari 2020,” kata Ngatino, Rabu (22/1/2020).
Ngatino menyebutkan, hasil rapat Binpres akan disampaikan dalam Rakernas PB Wushu Indonesia Februari 2020 mendatang. “Nanti akan disatukan dengan bidang lainnya. Akan ada kalender even PB Wushu Indonesia yang menjadi acuan untuk program Pengda, atau seleksi atlet dalam mengikuti even nasional,” jelasnya.
Ketua I PB Wushu Indonesia yang membawahi Bidang Prestasi, Andi S, menambahkan sepanjang tahun 2019 kemarin prestasi atlet wushu Indonesia cukup membanggakan. Mereka mampu berbicara di even-even internasional. Baik kejuaraan wushu dunia maupun SEA Games.
“Tahun 2020 ini banyak hal baru. Kita menyiapkan program-program yang akan dijalankan untuk mendongkrak prestasi atlet wushu Indonesia,” ujarnya
Diantara agenda tahun ini, kata Andi, adalah penataran wasit internasional, 2-7 April di Bali. Kemudian Kejurnas Junior untuk menentukan atlet yang bertanding di Maroko, juga seleksi atlet diluar atlet PON pada bulan Juni.
Sedangkan di bulan Oktober, akan mengirimkan atlet berlaga di Kejuaraan Asia di India, kemudian disusul Kejuaraan Dunia Junior pada Desember 2020 di Maroko.
“Juga ada banyak Kejuaraan Mahasiswa. Diantaranya FISU Juli 2020, Taolu Word Cup dan lainnya. Yang utama, jelang 2022 Indonesia ditunjuk resmi melalui kongres International Wushu Federation (IWUF) menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Junior 2022,” imbuhnya.
Pada gelaran Kejuaraan Dunia Junior 2022 itu, PB Wushu Indonesia berharap bisa mengulang kesuksesan even serupa di Bali 2008 lalu, yang menelorkan atlet kaliber dunia seperti Lindswell Kwok, Ivana dan lainnya.
“Mencetak atlet berprestasi memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Selama ini PB Wushu Indonesia mampu membuktikan dengan prestasi. Jadi setiap even juga sudah disiapkan dananya,” ungkap Wakil Bendahara Umum, Gunawan Tjokro.
Wasekjen PB Wushu, Iwan Kwok, menambahkan saat ini atlet senior Wushu ada beberapa lapis. Atlet Junior juga disiapkan berlapis sehingga potensi atlet terus terjaga dan meningkat.
“Untuk setiap even banyak atlet yang potensial, dan mereka bersaing secara sehat dan sportif untuk meraih prestasi,” ujarnya.
Selaku Ketua Panitia Penataran Wasit Internasional, Andi S, menyebutkan pelatihan/penataran wasit dan pelatih setiap dua tahun bergantian. “Wasit dan pelatih juga penentu prestasi atlet,” tegasnya. (*)