Wisudawan Stipram Langsung Disambut Dunia Industri

Banyak lulusan memilih kembali ke daerah asal membangun destinasi wisata.

Wisudawan Stipram Langsung Disambut Dunia Industri
Yudisium Program Studi Magister Pariwisata (S-2), Sarjana Pariwisata (S-1) dan Diploma Perhotelan (D-3) Stipram. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kamis (30/5/2024) menjadi hari bersejarah bagi 833 wisudawan Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Yogyakarta. Mereka resmi dinyatakan lulus dan melepas status mahasiswa dalam yudisium yang digelar di kampus pusat Gedongkuning Banguntapan Bantul.

Tak hanya itu, para lulusan langsung disambut hangat oleh dunia industri pariwisata dan perhotelan dengan digelarnya table top recruitment oleh 17 perusahaan terkemuka.

Yudisium yang berlangsung semarak ini meluluskan mahasiswa dari tiga jenjang studi, yaitu 12 orang dari Prodi Magister Pariwisata, 553 dari S1 Pariwisata, dan 268 dari D3 Perhotelan. Seluruh wisudawan ini akan menjalani upacara wisuda pada 11 Juli 2024.

"Yudisium kali ini benar-benar istimewa. Selain merayakan kelulusan mahasiswa, kami juga memfasilitasi mereka untuk langsung berjumpa dengan dunia industri melalui table top recruitment," ungkap Amin Kiswantoro, Wakil Ketua I Bidang Akademik Stipram, di kampus setempat pada Kamis (30/5/2024).

Tawaran kerja

Momen table top recruitment ini menjadi ajang bagi para wisudawan untuk langsung melamar pekerjaan dan mendapat tawaran kerja dari perusahaan-perusahaan ternama. Dengan begitu, mereka bisa langsung terserap ke dunia kerja begitu lulus.

"Ada 17 perusahaan secara keseluruhan yang berpartisipasi dalam table top kali ini. Mahasiswa terfasilitasi, bisa langsung melamar pekerjaan dan mendapat opsi bekerja," jelasnya.

Meski begitu, Amin mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak lulusan Stipram yang sudah lebih dulu terserap di dunia kerja sebelum yudisium ini digelar. Dia memperkirakan sekitar 30 hingga 50 persen dari wisudawan sudah bekerja, baik di sektor perhotelan, pariwisata, maupun sebagai tenaga pengajar.

"Ada yang bekerja di perhotelan, dinas pariwisata, kembali ke kampungnya dan menjadi guru SMK. Ada juga yang bekerja di asosiasi dan destinasi wisata di daerah asal. Bahkan ada yang bekerja di luar negeri seperti Jepang dan Malaysia," ungkapnya.

Membawa manfaat

Salah satu hal yang menarik, banyak lulusan S1 Pariwisata Stipram yang justru memilih kembali ke daerah asal dan membangun destinasi wisata baru di sana. Hal ini dinilai Amin sebagai sesuatu yang positif dan patut didorong.

"Khususnya untuk lulusan S1 cukup banyak yang kembali ke daerah dan membuat destinasi wisata di sana. Ini yang juga kita dorong bahwa lulusan Stipram bisa membawa manfaat bagi masyarakat," kata Amin.

Dengan demikian, yudisium kali ini tak hanya menjadi momen kelulusan biasa, tetapi juga pintu gerbang menuju dunia kerja yang sesungguhnya bagi para wisudawan Stipram.

Mereka dibekali dengan kesiapan untuk mengabdikan diri di industri pariwisata dan perhotelan, sekaligus membawa manfaat bagi masyarakat luas. (*)