Warga bantul Punya Peluang Emas, Asal Jangan Mbok Mboken

Warga bantul Punya Peluang Emas, Asal Jangan Mbok Mboken

KORANBERNAS.ID, BANTULPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menjalin kerjasama dengan Pemkab Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk pelaksanaan program transmigrasi tahun 2021. Penandatanganan MoU telah dilakukan oleh Pemda DIY dan Pemda Sultra. Selanjutnya ditindak lanjuti Perjanjian Kerja Antar Daerah antara Pemkab Bantul yang diwakili Bupati H Abdul Halim Muslih dengan pihak Pemkab Muna.

Istirul Widilastuti MAP, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) Bantul mengatakan, untuk tahun ini akan ada 20 Kepala Keluarga (KK) yang diberangkatkan dalam program transmigrasi ke Muna.

“Untuk penadatanganan perjanjian kerjasama telah dilaksanakan tanggal 27 Mei lalu di Jakarta,”kata istirul kepada koranbernas.id di kantornya, Senin (31/5/2021).

Bagi masyarakat yang berminat untuk melaksanakan transmigrasi bisa mendaftar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul.

Adapun untuk syarat, diantaranya berusia 19 - 49 tahun, ber KTP, sudah menikah, memiliki keterampilan atau bekal yang bisa digunakan saat di lokasi transmigrasi.

“Saat ini daftar tunggu kita ada 79 KK. Namun kami persilahkan tetap bisa mendaftar, karena kadang yang sudah mendaftar duluan belum tentu berangkat duluan. Mengingat kuota yang ada, tidak sesuai dengan minat calon transmigran. Misalnya ada yang ingin ke Sumatera atau Kalimantan, namun kuota yang ada Sulawesi,”katanya.

Jadi nantinya akan ada seleksi sesuai kuota yang ada disinkronkan dengan peminatnya. Setelah itu yang bersangkutan akan mendapat berbagai pembekalan keterampilan bekerja sama dengan Institut Pertanian Yogyakarta. Misalnya pelatihan budidaya kakau, budidaya karet dan budidaya kopi.

Juga tentunya motivasi usaha, pembinaan mental dan spriritual. Karena mereka yang berangkat transmigrasi memang harus memiliki tekad yang kuat untuk mengubah nasib serta mau bekerja keras. Begitu tiba di lokasi transmigrasi akan mendapat fasilitas rumah yang dilengkapi MCK, listrik sudah masuk, serta lahan usaha yang luasnya berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain.

Bagi yang memiliki keterampikan lebih misal perbengkelan, ahli instalasi listrik atau usaha yang lain, tentu akan bermanfaat. Mengingat untuk lokasi berada di dekat jalur trans sulawesi sehingga bisa untuk membuka usaha tambahan selain bercocok tanam.

“Pemkab juga akan nyangoni atau memberi bekal uang saku 10 juta untuk setiap KK,” kata Istirul.

Sembari menunggu usaha di lokasi yang baru berjalan, mereka akan menerima jaminan hidup (Jadup) yakni 1 tahun untuk lahan kering, dan 2 tahun untuk lahan basah misal mengolah lahan gambut.

“Nantinya warga yang transmigrasi ini akan menjadi penduduk setempat,”katanya.

Sementara Bupati Abdul Halim Muslih mengatakan, petani dan buruh tani tanaman pangan di Bantul berjumlah 108.953 orang. Sedangkan lahan pertanian seluas 13.225 hektar. Sehingga rata-rata setiap orang menggarap hanya 0,12 ha atau 1.200 meter persegi. Luas lahan sekecil itu belum mencapai skala ekonomi yang menghasilkan pendapatan cukup walaupun telah diupayakan intensifikasi. Karena itu umumnya penggarap sawah masih memerlukan usaha sampingan.

Di sisi lain, di luar Jawa tersedia lahan luas yang potensial untuk pengembangan food estate dalam rangka kedaulatan pangan nasional, sekaligus peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan.

“Dan Kabupaten Bantul dinilai punya komitmen terhadap program transmigrasi, karena sejak 2013 secara konsisten mengirimkan transmigran dengan ketrampilan memadai dan berhasil mengolah lahan pertanian di daerah tujuan menjadi produktif. Tahun 2021 ini akan diberangkatkan 20 KK,”kata Bupati.

Setiap KK disediakan pekarangan beserta rumah dan lahan produksi seluas 1,5- 2,0 hektar, dengan sertifikat hak milik, sarana produksi, jadup, dan bimbingan pengembangan usaha. Pemda Bantul juga menyiapkan bekal 10 juta rupiah per KK. Seluruh biaya dalam proses penyiapan dan keberangkatan sampai lokasi tujuan ditanggung pemerintah.

“AdIni kesempatan. Tapi kalo masih mbok-mboken ya dipersiapkan ulang. Karena syarat utama calon transmigran adalah teteg hati dan optimis,” tandas Bupati. (*)