UNY Dampingi PKK Bergan Bantul Belajar Membuat Sabun

Ini adalah program yang didanai dari internal UNY dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

UNY Dampingi PKK Bergan Bantul Belajar Membuat Sabun
Peserta pelatihan pembuatan sabun Kelompok PKK Dusun V Bergan Wijirejo Pandak Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UNY menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Mbangun Desa) Pengembangan Ekosistem PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) untuk Menuju Kemandirian Ekonomi  di Padukuhan Bergan Kalurahan Wijirejo Kapanewon Pandak Kabupaten Bantul, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan itu diisi dengan pelatihan membuat sabun cuci piring dan sabun cuci baju dengan narasumber Dwi Hendro Murti yang berpengalaman puluhan tahun sebagai pengampu Laboratorium SMTI Yogyakarta.

Tampak hadir tim pengabdi  dengan ketua Dr Raras Gistha Rosardi MPd dan anggota Dr Yumi Hartati serta  Happri Novriza Setya Dhewantoro Mpd. Hadir pula Dukuh V Bergan, Nanan Widya, Ketua Kelompok PKK Dusun V Bergan, Yuli Hartiningsih A Md Par serta puluhan peserta pelatihan.

"Jadi ini adalah program yang didanai dari internal UNY dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Kami memilih pelatihan pembuatan sabun dengan berbasis kebutuhan harian. Kami support untuk narasumbernya, bahan baku dan proses pelatihan," kata Doktor Raras.

Hasil pelatihan pembuatan sabun. (istimewa)

Diharapkan anggota kelompok PKK Dusun V Bergan bisa praktik sehingga mampu memenuhi kebutuhan sabun cuci piring maupun cuci baju mereka sendiri. Sehingga, ada penghematan pengeluaran rumah tangga serta bisa dijual untuk wilayah di pedukuhan Bergan.

"Program UNY bekerja sama dengan masyarakat di desa karena kami ingin lebih dekat. Ini sesuai arahan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yaitu percepatan desa dengan kemandirian ekonomi. PKK motor penggerak ekonomi di Bergan. Jika sukses, harapan kami program akan berkelanjutan," katanya.

Sedangkan Yuli Hartiningsih atau akrab disapa Sally mengatakan pelatihan bertujuan  meningkatkan keterampilan dan kemampuan anggota kelompok PKK Dusun V Bergan.

"Setidaknya hasil produksi ini bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing dan nanti secara terbatas akan kami jual sehingga bisa menambah pendapatan PKK Bergan," katanya.

Mengembangkan usaha

Menurut Sally PKK Bergan telah memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT) dan  usaha katering yang menerima pesanan aneka makanan termasuk olahan labu madu yang kaya manfaat bagi kesehatan. Labu madu dibudidayakan di “Taman Aku Hatinya PKK” Dusun Bergan bersama nanas dan pisang cavendish.

Saat ini PKK Bergan juga mengembangkan usaha angkringan di Lapangan Pancasila padukuhan setempat dengan beragam olahan yang lezat harga terjangkau. Selain itu, juga ada hiburan termasuk gelaran nobar saat kualifikasi piala dunia.

Dwi Hendro mengatakan dirinya telah praktik membuat sabun sejak 2015 dan memang membutuhkan beberapa kali uji coba.

Sabun berbahan indi atau larutan soda api yang dibuat sehari sebelumnya, larutan garam 30 persen juga dibuat sehari sebelumnya, sedangkan larutan pewarna encer sesuai kebutuhan dan larutan asam sitrat 15 persen.

Proses pembuatan

Adapun prosesnya, air dimasukkan kemudian diaduk ditambah ABS (Alkyl Benzene Sulfonate) sekitar tiga menit baru dimasukkan lindi.

"Yang namanya deterjen adalah percampuran antara ABS  dan soda api. Tapi masih sangat keras maka tunggu bereaksi dua menit. Lalu tambahkan texafon (bentuk pasta) satu kilogram dan diaduk lima menit. Setelahnya tambahkan asam sitrat aduk satu menit," jelasnya.

Kelebihan soda api  yang bersifat basa dapat dihilangkan dengan zat asam. Proses selanjutnya, ditambah air garam maka  akan mengental. Lalu didiamkan  baru siap dikemas botol. (*)