Gandengan Tangan Lepas Setelah Ombak Kedua Datang

Gandengan Tangan Lepas Setelah Ombak Kedua Datang
Teman dan tetangga korban Andika menunggu pencarian di Pantai Gili Anyar Kebumen, Minggu (7/5/2023). (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Empat korban kecelakaan laut di palung Samudera Indonesia, Pantai Gili Anyar Kebumen, diketahui sempat saling bergandengan tangan sebelum ombak mengempas mereka.

"Gandengan tangan lepas, setelah ombak kedua kalinya datang ke arah anak-anak," kata Insan Darmawan, orang tua Abdul Gani, salah seorang korban selamat, kepada koranbernas.id, di lokasi kejadian Pantai Gili Anyar Desa Sidoharjo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen, Minggu (7/5/2025).

Insan mengungkapkan itu berdasar kesaksian anaknya. Setelah terempas ombak, korban selamat Abdul Gani dan Muhamad Fatih yang pertama kali bisa mencapai daratan.

Korban Irsyad diselamatkan oleh Didin Subandriyo, warga setempat, setelah 20-an menit tenggelam. "Irsyad masih dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Petanahan," kata Insan Darmawan di sela menunggu pencarian korban hilang, Andika (14).

Dia menceritakan, anaknya sebelum kejadian hanya pamit bermain. Tidak pamit pergi ke pantai di lokasi kejadian. Sebuah keajaiban, tiga korban berhasil selamat padahal mereka tidak bisa berenang.

Tetangga Andika, Ny Ririn, mengungkapkan, Andika waktu kejadian bilang kepada neneknya dirinya akan bermain basket di sekolah, SMP Negeri 7 Kebumen.

Rencana basket batal menyusul salah seorang korban selamat menjemput dan mengajaknya bermain di laut. Korban Andika rencananya main basket pukul 15:00. Pada jam itu, Andika dan tiga temannya berada di lokasi kejadian. "Saat dijemput, Andika sedang makan, belum selesai makan siang," kata Ririn.

Korban Andika menderita sakit asma, beberapa hari sebelum kejadian dia berobat. Ada kemungkinan penyakit itu yang memperburuk kesehatan korban ketika tenggelam di laut.

Koordinator Tim Pencari dan Penolong dari Basarnas Cilacap, Trisno, kepada koranbernas.id menjelaskan upaya pencarian dilaksanakan dengan menyusuri daratan hingga radius dua kilometer dari lokasi kejadian. Belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban di daratan.

Merujuk prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca di sekitar kejadian belum memungkinkan tim melakukan pencarian di perairan.

"Kami sudah menyampaikan kepada nelayan, jika melihat korban di laut agar memberitahu," kata Trisno didampingi Kapolsek Puring, Iptu Suwarto.

Pencarian korban Andika melibatkan tim dari beberapa tim pencari dan penolong sebanyak 30 orang. Dari Basarnas Cilacap empat personel dilibatkan. (*)