Unsoed dan Tular Nalar Gelar Edukasi Pengindraan Hoaks di SMAN 1 Banyumas

Kegiatan  ini bukan sekadar forum edukasi, tetapi juga sebuah ajang interaksi.

Unsoed dan Tular Nalar Gelar Edukasi Pengindraan Hoaks di SMAN 1 Banyumas
Sebagian pelajar SMAN 1 Banyumas mengikuti kegiatan “Edukasi Pengindraan Hoaks jelang Pemilu 2024” di sekolah setempat. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, PURWOKERTO -- Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed bersama Tular Nalar melakukan kegiatan pengabdian masyarakat tentang Edukasi Pengindraan Hoaks jelang Pemilu 2024.

Kegiatan ini diselenggarakan Selasa  (12/12/2023) diikuti para pelajar SMA Negeri 1 Banyumas, di aula sekolah setempat. Siswa dan siswi antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed Dr Edi Santosa mengatakan, kegiatan  ini bukan sekadar forum edukasi, tetapi juga sebuah ajang interaksi dan kolaborasi antara pelajar dan para fasilitator dari Ilmu Komunikasi Unsoed. Sekaligus, untuk membekali para siswa SMAN 1 Banyumas dengan keterampilan esensial di era digital.

"Kami memberikan pemahaman seputar pemilu, deteksi hoaks, hingga tips untuk meningkatkan kesadaran kritis di kalangan Gen Z, khususnya siswa-siswi SMA Negeri 1 Banyumas," ujar Edi Santosa kepada koranbernas.id, Kamis (14/12/2023), di Purwokerto.

ARTIKEL LAINNYA: Tim “Unsoed Ngombe” Raih Juara 1 Kompetisi Voice of Youth Challenge 2023

Acara dibuka dengan pemutaran video sambutan dari Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar, yang menekankan pentingnya pemikiran kritis dan literasi digital di era digital.

"Di era informasi ini, sangat penting bagi generasi muda untuk mampu memilah informasi dengan bijak. Program Tular Nalar dirancang untuk membentuk pemikiran kritis mereka dalam menghadapi banjir informasi di era digital," jelas Santi.

Pada bagian lain Edi Santoso mengajak peserta untuk mengembangkan empati dan toleransi, terutama dalam interaksi media sosial.

"Dalam era digital saat ini, sangat penting untuk berempati dan bertoleransi. Kita harus memahami perbedaan sudut pandang antar individu," ujar Edi Santoso, yang juga dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed ini.

ARTIKEL LAINNYA: SMA Negeri 2 Klaten Menggelar Best Practice Aktualisasi Aktivitas Komunitas Belajar

Sesi inti kegiatan diisi edukasi langsung kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Banyumas. Materi yang disampaikan mencakup tahapan pemilu, cara menanggapi informasi dan sumber informasi pemilu, pembentukan peta empati, serta latihan praktis pengindraan hoaks.

Siswa-siswi dibagi kelompok dan dibimbing oleh fasilitator dari Ilmu Komunikasi Unsoed. Kegiatan edukasi yang dipimpin oleh para fasilitator berlangsung sangat interaktif, diisi dengan diskusi kelompok dan game edukatif terkait pengindraan hoaks.

Kegiatan edukasi pengindraan hoaks berjalan dengan lancar dan acara ditutup oleh Rubiyatin S Pd mewakili guru SMA Negeri 1 Banyumas. Rubiyatin mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Kami sangat menghargai upaya Tular Nalar dan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed membekali siswa kami dengan kemampuan kritis dan empati. Ini bukan hanya tentang pemilu, tetapi juga tentang membentuk karakter siswa yang cerdas dan bertanggung jawab dalam masyarakat," ujarnya.

ARTIKEL LAINNYA: Jika BOS Kurang, Sekolah Boleh Menerima Sumbangan Tidak Mengikat

Edukasi menjelang pemilu bersama Tular Nalar dan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed di SMA Negeri 1 Banyumas menjawab tantangan untuk mengedukasi Generasi Z menjadi pemilih pemula yang tangguh terhadap hoaks pemilu dengan kolaborasi, negosiasi, dan pengindraan hoaks.

Kegiatan ini menandai langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda yang lebih cerdas, kritis, dan empatik dalam menghadapi tantangan masa depan. (*)