Ungkapan Jujur Putri Gus Dur Saat Jadi Bintang Tamu Delayota Art Exhibition

Pelajar SMA Yogyakarta memiliki potensi yang luar biasa di bidang seni. Karya-karya seni mereka tidak kalah dengan mahasiswa di Australia.

Ungkapan Jujur Putri Gus Dur Saat Jadi Bintang Tamu Delayota Art Exhibition
Anita Wahid berbagi pengalaman saat menghadiri event Delayota Art Exhibition #14, Minggu (6/10/2024), di Taman Budaya Embung Giwangan Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Putri Presiden Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Anisa Wahid, menilai pelajar SMA Yogyakarta memiliki potensi yang luar biasa di bidang seni. Karya-karya mereka bahkan tidak kalah dengan mahasiswa di Australia.

Ungkapan jujur putri Gus Dur itu disampaikan saat menjadi bintang tamu Delayota Art Exhibition #14 yang diselenggarakan SMA Negeri 8 Yogyakarta, Minggu (6/10/2024), di Taman Budaya Embung Giwangan Yogyakarta.

Wanita bernama lengkap Anita Hayatunnufus Rahman yang sedang menempuh program doktor (S3) salah satu kampus terkenal di Canberra Australia itu menyatakan, di Negeri Kanguru dirinya sering menyaksikan mahasiswa school of art mengadakan exhibition.

“Jujur, karya yang kalian pajang itu nggak kalah sama karya mereka. Keren banget,” ungkapnya saat mengisi acara talkshow sebagai rangkaian dari acara pameran seni yang berlangsung dua hari sejak Sabtu (5/10/2024).

Bukan sembarangan

Tak jauh dari tempatnya berbagi pengalaman, di hadapan para pelajar SMAN 8 Yogyakarta maupun dari sekolah-sekolah lain yang diundang berpameran, Anisa Wahid bisa menyaksikan berbagai karya seni lukis maupun instalasi, termasuk karya yang dibuat mengambang di atas permukaan air embung.

Bagi wanita kelahiran Jombang 29 November 1977 itu, karya-karya seni para pelajar itu bukan sembarangan. Melainkan, kata dia, datang dari dari keresahan yang paling dalam disertai berbagai pertanyaan yang secara internal dipertanyakan kepada diri sendiri.

Menariknya lagi, karya-karya itu juga lahir dari riset yang besar -- selaras dengan tema besar pameran kali ini tentang krisis iklim yang sedang berlangsung secara besar-besaran dalam skala global.

Pertanyaan dan keresahan itu terekspresikan ke dalam karya-karya tersebut. “Luar biasa banget. Saya punya rasa hormat yang besar buat teman-teman semua,” ujarnya disambut penuh antusiasme para pelajar.

Dikemas istimewa

Event Delayota Art Exhibition #14 tahun ini memang dikemas secara istimewa. Peserta tidak hanya pelajar SMAN 8 Yogyakarta melainkan juga dari sekolah-sekolah lain di provinsi ini.

Tak hanya itu, seniman professional yang sudah punya nama besar di antaranya Nasirun, Suhardi, Laksmi Shitaresmi, Febri Anugerah, Yusman, Dr Drs Hajar Pamadhi MA (Hons) juga ikut bergabung. Karya-karya mereka turut dipamerkan bersanding dengan karya-karya para pelajar.

Kepala SMAN 8 Yogyakarta, Fadilah Suryani MPd Si, menjelaskan Delayota Art Exhibition ke-14 mengangkat tema besar sebagai bentuk keprihatinan atas terjadinya kerusakan lingkungan. Harapannya, generasi Delayota, sebutan untuk SMAN 8 Yogyakarta, mampu memberikan kontribusi untuk perbaikan lingkungan.

Guru SMAN 8 Yogyakarta, Hastuti Adiati maupun Ketua Panitia Delayota Art #14, Satria Abi, menyebutkan dari 128 karya lukisan, patung maupun seni instalasi semuanya mengangkat isu seputar keprihatinan atas terjadinya krisis iklim yang sudah mengkhawatirkan seperti sekarang ini. (*)