UMY Konsisten Berbagi Takjil Ramadan bagi Mahasiswanya

UMY Konsisten Berbagi Takjil Ramadan bagi Mahasiswanya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Hari pertama puasa Ramadan 1443 H digunakan oleh jajaran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai momentum untuk berbagi. Sama seperti tahun sebelumnya, UMY membagikan ribuan takjil berbuka puasa bagi mahasiswanya. Kegiatan ini bermula dari Ramadan 1441 yang saat itu berlangsung di tengah pandemi 2020.

"Mulai 2020 kita sudah lakukan, Dengan cara drive thru seperti sekarang, jadi anak-anak tidak boleh berhenti karena waktu itu sedang gawat-gawatnya pandemi. Waktu itu sore ada 3.600-an porsi dan saat sahur 1.500 porsi," terang Khairuddin Khamsin, Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam UMY di sela-sela acara pembagian Takjil Ramadhan UMY 1443H, Sabtu (2/3/2022).

Pembagian takjil waktu itu berlangsung selama satu bulan penuh. Pada 2021, saat kampus melakukan pembelajaran jarak jauh, UMY mengira mahasiswa pulang ke kampung halaman. UMY pun hanya menyiapkan 1.500 porsi untuk berbuka puasa dan 1.000 untuk sahur.

"Tapi ternyata membeludak dan sempat viral pada waktu itu, masyarakat tidak bisa masuk. Akhirnya kita coba lihat kemampuan kami, bagaimana kami menggerakkan relawan. Dan alhamdulillah saat ini kami mampu menyiapkan 2.500 porsi," lanjutnya.

Pimpinan kampus itu berpikir, ternyata memberi buka puasa kepada mahasiswa ada hal spiritualitasnya. “Kita lanjutkan tahun ini dan akan menjadi terus-menerus jadi program UMY," kata dia.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, menambahkan kegiatan ini memang sebagaimana dua tahun silam. Kampusnya kembali memberikan layanan kepada mahasiswa yang selama ini telah melakukan kegiatan perkuliahan secara tatap muka. Hal ini sangat memudahkan mahasiswa yang sudah seharian berkegiatan di kampus.

"Bagi mereka yang agak kesulitan untuk mencari takjil keluar dikarenakan mungkin lokasi, pekerjaan mereka serta aktivitas perkuliahan maka kampus kembali menyediakan menu takjil untuk mahasiswa," lanjutnya.

Program ini ternyata sangat diharapkan mahasiswa, dengan takjil Ramadan ini mereka lebih tenang berkegiatan di kampus. Mereka tidak perlu lagi mencari-cari takjil keluar.

Pemilihan menggunakan sistem lantatur (layanan tanpa turun-red) ini pula merupakan hal yang paling aman dilakukan. Seperti halnya vaksinasi yang dilakukan di UMY. "Dengan drive thru lebih terstruktur sehingga tidak menyebabkan kerumunan," kata dia. (*)