UMKM Mitra Binaan Angkasa Pura I Dilatih Pemasaran Digital

UMKM Mitra Binaan Angkasa Pura I Dilatih Pemasaran Digital

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO – Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan pada mitra binaan. Ini merupakan bagian dari komitmen untuk ikut serta mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pelatihan yang berlangsung dua hari secara virtual, Selasa dan Rabu (14-15/9/2021), merupakan wujud penyaluran Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Pembinaan Mitra Binaan) Kantor Cabang pada Pilar Ekonomi. Peserta sejumlah 45 orang dari kabupaten/kota di DIY.

Stakeholder Relation Manager, Ike Yutiane P menerangkan seluruh peserta merupakan mitra binaan Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta. “Ini program rutin yang diberikan kepada mitra binaan agar dapat terus meningkatkan daya saing dan pengetahuan serta membangkitkan jiwa entrepreneur sebagai modal usaha menjadi pengusaha tangguh dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif,” ujarnya.

Selaku narasumber, Pimpinan MarkPlus Institute Area Jawa Tengah dan DIY, Naning, menyampaikan materi bertema Digital Marketing for a Better Business: Berbisnis Melalui Marketplace untuk UMKM.

Materi itu disiapkan untuk pengayaan ilmu supaya  peserta lebih mengenal pendalaman usaha pada era bisnis dengan basis teknologi digital. Harapannya mereka dapat melakukan penyesuaian diri dan usaha di tengah perkembangan teknologi yang pesat. “Bagaimana peserta dapat memanfaatkan teknologi digital untuk membuat branding dan mempromosikan usahanya,” kata Naning.

Saat membuka acara melalui online platform, PTS General Manager Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, menyampaikan kondisi pandemi berdampak pada UMKM atau pelaku usaha lokal.

Inilah yang menggerakkan salah satu BUMN di Yogyakarta itu mendorong pertumbuhan dan pengembangan aktivitas sektor UMKM mitra binaan.

“Penentuan tema Digital Marketing for a Better Business ini sesuai dengan masa adaptasi kebiasaan baru di mana adanya pandemi ini, daya beli masyarakat meningkat melalui aktivitas online. Teknologi mampu membuka peluang kita semua untuk beradaptasi pada era digital,” ungkapnya.

Pelaku usaha didorong memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya. “Melalui pelatihan ini kami berharap seluruh peserta dapat menambah manfaat ilmu dan wawasan khususnya mengenai pengembangan bisnis marketplace. Bagaimana meningkatkan serta menganalisa kinerja penjualan dan performa usaha,” tambahnya.

Dia menilai UMKM memiliki peran penting menggerakkan perekonomian masyarakat. Pelatihan ini akan mendorong peningkatan pengetahuan para pelaku usaha mengenai pemasaran digital hingga proses pembuatan dan pengelolaan konten untuk penguatan strategi UMKM di bidang pemasaran. Diharapkan pelaku UMKM mampu meningkatkan penjualan dari aktivitas online.

Selain Pelatihan Digital Marketing, pada bulan yang sama dilaksanakan Program Sertifikasi Halal kepada empat mitra binaan Angkasa Pura I di Yogyakarta. Program ini sebagai bentuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) melalui pengembangan kapasitas dan produk mitra binaan.

“Sekaligus memberikan dorongan dan dukungan kepada mitra binaan untuk naik kelas dan selalu mengembangkan produk usahanya,” kata Agus Pandu Purnama.

Salah seorang dari peserta, Priyo Nugroho dari Mandiri Craft sebagai mitra binaan asal Kabupaten Kulonprogo menyampaikan apresiasi dan harapan untuk terus berkembang di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.

“Pembinaan dan pelatihan ini memberikan semangat dan motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha. Terlebih lagi dalam berupaya mengembangkan usaha di masa pandemi,” kata dia.

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) merupakan satu dari 15 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero). Bandara di Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo ini mulai dioperasikan 6 Mei 2019. Diresmikan Presiden RI pada 28 Agustus 2020, bandara dengan luas terminal 219.000 m2 itu dapat menampung hingga 20 juta penumpang per tahun. (*)