UMKM di Sleman Diharapkan Bisa Ekspor Secara Mandiri

UMKM di Sleman Diharapkan Bisa Ekspor Secara Mandiri

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- UMKM di Kabupaten Sleman memiliki potensi dan kualitas untuk melakukan ekspor produknya. Karena itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman berharap para pengusaha tenun hingga UMKM di Sleman bisa melakukan ekspor produknya secara mandiri.

Menurut Kepala Disperindag, Mae Rusmi Suryaningsih, selama ini para pelaku usaha di Sleman melakukan ekspor lewat trader di Bali dan Jakarta. "Jadi selama ini dari catatan hasil penjualannya ada di Bali dan Jakarta, padahal produknya asal Sleman," kata Mae Rusmi di Sleman, Kamis (30/1/2020), terkait hasil kunjungan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun di Gamplong Moyudan Sleman, Rabu (29/1/2020).

Menurut Mae Rusmi, agar wacana tersebut bisa tercapai, Disperindag Sleman pun akan mulai melakukan pelatihan manajemen ekspor pada para pengusaha UMKM di tahun 2020 ini.

Selama ini, lanjutnya, Disperindag Sleman juga telah melakukan pendampingan terkait peningkatan kualitas produk hingga manajemen pemasaran secara online dan offline. Salah satunya diikutkan dalam berbagai pameran. Jadi, nanti kalau mereka sudah ekspor sendiri, keuntungannya bisa lebih tinggi dan Sleman juga terkena imbasnya.

Selain itu, upaya lain untuk melestarikan tradisi tenun tradisional di Gamplong antara lain membuat program kunjungan dari pelajar sekolah. Mereka juga sekaligus praktik membuat berbagai produk kerajinan tenun dan lainnya. Disperindag Sleman juga telah menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan Sleman terkait program kunjungan tersebut.

Sebelumnya, salah satu pengusaha tenun di Gamplong, Waludin, berharap ada regenerasi dalam mempertahankan industri tenun tradisional di sana. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan nilai produk tenun dalam bentuk berbagai produk turunan. Harga produk pun bisa meningkat sehingga berpengaruh pada upah pegawai.

"Kami ingin nantinya upah pegawai tenun bisa setara UMR, jadi generasi muda pun tertarik untuk meneruskan usaha tenun tradisional ini," kata Waludin. (eru)