Tubuh Butuh Nutrisi dan Asupan Gizi Usai Vaksinasi

Tubuh Butuh Nutrisi dan Asupan Gizi Usai Vaksinasi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kondisi tubuh yang sehat dan bugar merupakan dambaan setiap orang terutama pada situasi darurat kesehatan karena pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi pandemi, mulai dari kampanye menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, hingga program vaksinasi yang semakin gencar digelar.

Menjaga imunitas yang baik merupakan salah satu kunci utama tubuh dalam memerangi virus, bakteri, toxin dan patogen berbahaya yang mungkin masuk ke dalam tubuh kita.

Merujuk program vaksin yang akhir-akhir ini semakin intensif dilakukan, diharapkan sistem kekebalan tubuh masyarakat semakin meningkat dan herd immunity terhadap Covid-19 akan lebih cepat tercapai.

“Yang perlu kita perhatikan dalam menjaga kondisi tubuh yang sehat adalah rutin mengonsumsi nutrisi serta asupan gizi yang baik setiap hari. Periode pasca-vaksinasi sering  membuat kita tidak lagi memperhatikan kebutuhan asupan nutrisi setiap hari yang menjaga imunitas tubuh,” Jelas dr Michael Reo, Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.

Melalui siaran pers, Rabu (28/7/2021), dia menyampaikan banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang imunitas itu sebenarnya. “Perlu kita pahami, sistem imunitas manusia pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yaitu imunitas spesifik (Adaptive Immunity) dan imunitas non-spesifik (Innate Immunity),” jelasnya.

Imunitas spesifik merupakan sistem imunitas yang utamanya diperankan oleh Limfosit B dan T dalam menghasilkan antibodi untuk melawan mikroorganisme seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Sementara, imunitas non-spesifik atau Innate Immunity sangat penting untuk diperhatikan. Innate Immunity adalah pertahanan fisik atau mekanik, misalkan kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin yang merupakan garis pertahanan terdepan terhadap mikroorganisme.

Keutuhan kulit sangat penting untuk mencegah mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit dan jamur yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit. “Oleh karena itu menjaga keutuhan kulit sebagai organ terbesar pada manusia adalah sangat penting,” ungkap Michael Reo.

Secara lebih spesifik dia menjelaskan peran vitamin dan mineral seperti vitamin C, D, Zinc serta vitamin E dalam menjaga kekebalan tubuh.

Menurut dia, vitamin C adalah jenis vitamin yang sudah dikenal oleh masyarakat secara luas. Selain sebagai antioksidan yang ampuh, vitamin C berperan penting mendukung sistem imunitas, terutama membantu sel-sel tubuh dalam memerangi infeksi.

Vitamin C juga memiliki peran penting dalam proses regenerasi sel, sehingga sistem kekebalan tubuh kita terjaga dengan baik. Konsumsi vitamin C harian yang direkomendasi adalah minimal 500 mg per hari dan maksimal 1.000 mg per hari.

Kemudian, vitamin D merupakan nutrien yang penting dalam memerangi efek buruk dari patogen-patogen yang berbahaya bagi tubuh, sehingga perannya menjadi sangat penting untuk membantu sel darah putih dalam pertahanan sistem imunitas kita.

Asupan vitamin D yang cukup dapat menurunkan risiko peradangan dan risiko infeksi saluran pernafasan. Dosis harian yang direkomendasi untuk dikonsumsi adalah 400 IU baik tunggal maupun kombinasi dengan nutrisi lain, atau 1000 IU secara tunggal. Tentu saja ini sangat tergantung pada kondisi kesehatan seseorang. Dosis yang lebih tinggi dapat diberikan jika mereka mengalami defisiensi yang lebih serius,” paparnya.

Selain asupan vitamin C dan D, konsumsi Zinc sebagai salah satu mineral yang penting juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan dan komunikasi sel-sel imunitas.

Peran Zinc antara lain untuk melindungi jaringan dalam tubuh, dan membantu mencegah patogen-patogen asing yang masuk. Mengonsumsi Zinc dalam jangka panjang umumnya aman untuk orang dewasa yang sehat, selama dosis hariannya tak melebihi dari 30 mg.

Lalu, bagaimana dengan peran kesehatan kulit sebagai salah satu elemen dari Innate Immunity? “Kulit Anda adalah pencerminan dari apa yang terjadi di dalam tubuh Anda. Berbagai kondisi kulit seperti timbulnya jerawat dan kulit yang kusam merupakan manifestasi dari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh, termasuk berbagai nutrisinya,” kata dia.

Di sinilah vitamin E memegang peranan penting dalam sinergi nutrisi untuk sistem kekebalan tubuh yang optimal. Banyak manfaat Vitamin E yang sudah terbukti, di antaranya menjaga kelembaban kulit dan berfungsi sebagai antioksidan dalam melawan radikal bebas.

Penelitian menunjukkan kadar vitamin E (alpha-tocopherol) terutama pada setiap lapisan kulit akan berkurang setiap hari karena terpapar oleh radikal bebas . Konsumsi vitamin E secara konsisten sangat membantu menjaga keutuhan kulit untuk mencegah masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh serta mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, di antaranya mengaktifkan sistem antibody.

Adapun dosis yang direkomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia untuk konsumsi vitamin E per-hari adalah 100 IU-400 IU dan aman untuk penggunaan jangka panjang jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

“Penyerapan asupan Vitamin E alami ini akan lebih nyaman dan efektif ketika dikonsumsi dalam bentuk kapsul lunak atau sering disebut soft capsule. Kapsul lunak yang sudah terbukti aman dan efektif adalah yang mengandung gelatin yang berasal dari tulang rawan sapi. Di Indonesia, gelatin sangat direkomendasikan oleh BPOM untuk sebagai bahan pembuat kapsul atau kapsul lunak,” kata Michael Reo.

Asupan nutrisi yang tepat di antaranya vitamin C, D, Zinc dan vitamin E dengan dosis yang sesuai untuk menunjang sistem kekebalan tubuh hendaknya selalu diperhatikan, terutama dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini baik sebelum atau sesudah vaksinasi.

Mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup istirahat, serta berolahraga secara teratur adalah pola hidup yang ideal. Konsumsi vitamin dan mineral yang esensial bagi tubuh juga perlu dilakukan secara konsisten sehingga efek dari sinerginya selalu memberikan manfaat yang optimal.

“Apabila asupan nutrisi dirasa belum mencukupi, Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral dengan tetap memperhatikan kualitas, keamanan, serta kehalalan produk tersebut,” tandasnya. (*)