“Tubuh Boleh Tua Semangat Tetap Muda”

KPU Purworejo menggandeng Mafindo memberi sosialisasi digital pemilu serentak bagi lansia.

“Tubuh Boleh Tua Semangat Tetap Muda”
Abdul Aziz memberikan materi di hadapan peserta pelatihan Akademi Digital Lansia. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Purworejo bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) purworejo melaksanakan Pelatihan Akademi Digital Lansia Tular Nalar 3.0 yang diikuti oleh 60 orang anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dan Kerta Wredatama Kecamatan Kemiri.

Sosialisasi yang berlangsung di Kantor PWRI Kecamatan Kemiri itu dihadiri komisioner KPU Purworejo, PPK dan PPS sekitar kecamatan Kemiri.

"Saya menyambut baik acara Mafindo dan KPU Purworejo untuk Akademi Digital Lansia Tular Nalar 3.0 bagi anggota anggota PWRI dan Kerta Wredatama Kecamatan Kemiri," jelas Kaswadi S Pd, Ketua PWRI Kecamatan Kemiri, Senin (12/8/2024).

Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Purworejo, Abdul Azis, selain menerangkan seputar tahapan pemilihan serentak 2024 juga ingin para pensiunan itu ikut berperan aktif pada Pemilihan Serentak 2024 sesuai kemampuan masing-masing. “Tubuh boleh tua semangat harus tetap muda,” ujarnya memotivasi peserta.

Menurut dia, mendekati pemilu biasanya bertebaran berita atau informasi hoax. KPU Purworejo menggandeng Mafindo untuk sosialisasi dalam menangkalnya.

Peserta Pelatihan Akademi Digital Lansia Tular Nalar 3.0 di Purworejo. (istimewa)

Kasihani atau Yani selaku Koordinator Wilayah Mafindo Purworejo mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi lansia di dunia digital. Melalui Tular Nalar harapannya lansia  tidak hanya bugar secara fisik tapi bugar juga di dunia digital.

Selain itu, banyak tantangan dari pihak luar seperti penipuan. “Love scam juga dialami beberapa lansia sehingga Mafindo mengajak para lansia untuk waspada dengan jurus Wakuncar atau Waspadai, Kunjungi dan Cari jika menerima informasi,” ungkapnya.

Dengan begitu lansia bisa menjadi agen literasi digital yang bijak, apalagi menjelang pilkada lansia juga perlu waspada terhadap berita-berita hoaks. “Pakai jurus ABCD yaitu Amati, Baca, Cari dan Diskusikan  ketika menerima suatu informasi,” ujarnya.

Apa itu Tular Nalar? Yani menjelaskan, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo dan didukung oleh Google.org dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana itu telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengidentifikasi dan menyikapi hoax melalui literasi digital dan pemikiran kritis.

Tumbuh pesat

Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan Maarif pada tahap awal, lanjut dia, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia dan lansia.

“Informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-kami/ atau terhubung dengan kami di platform sosial media melalui https:linkin.bio/tularnalar,” pintanya.

Mafindo merupakan organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Didirikan tahun 2016, Mafindo memiliki lebih dari 95 ribu anggota online dan 1.000 sukarelawan.

“Mafindo memiliki 20 kantor di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, tidak terbatas pada pencegahan hoax dan hoax busting tetapi juga edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput," kata Yani. (*)