Tren Ekonomi Positif, LPS: Masyarakat Makin Rajin Menabung

Beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada optimisme ini, dan secara tidak langsung mendorong kemampuan menabung, antara lain efek ganda bantuan sosial

Tren Ekonomi Positif, LPS: Masyarakat Makin Rajin Menabung
Ilustrasi. (Meta AI)

KORANBERNAS.ID, JAKARTA--Kabar menggembirakan datang dari perilaku finansial masyarakat Indonesia. Data terbaru dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per April 2025 menunjukkan lonjakan signifikan pada Indeks Menabung Konsumen (IMK), meroket 5,1 poin ke level 83,4. Peningkatan ini dinilai bukan sekadar angka, melainkan sinyal kuat pemulihan kebiasaan menabung pasca dinamika ekonomi akibat perayaan Idul Fitri.

Hasil survei LPS yang dirilis ke media mengungkapkan, ada sejumlah faktor penting yang memicu tren positif ini. Di antaranya meningkatnya kesadaran untuk kembali menabung.

Sekretaris LPS Jimmy Ardianto mengatakan, setelah melewati periode pengeluaran khas hari raya, masyarakat Indonesia menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya menabung.

Indeks Waktu Menabung (IWM) yang melonjak 7,6 poin menjadi 94,6 mengindikasikan keyakinan yang tumbuh bahwa saat ini dan beberapa bulan ke depan adalah waktu yang tepat untuk mengamankan masa depan finansial. Sejalan dengan itu, Indeks Intensitas Menabung (IIM) juga mencatatkan kenaikan sebesar 2,7 poin ke level 72,2, menandakan upaya yang lebih besar dalam menyisihkan dana.

Indikator paling menggembirakan adalah berkurangnya proporsi masyarakat yang tidak pernah menabung. Angka ini menyusut dari 31,9% pada Maret menjadi 29,3% di April 2025. Selain itu, semakin sedikit pula masyarakat yang merasa jumlah tabungannya di bawah ekspektasi, turun dari 53,7% menjadi 49,1%. Ini memperlihatkan adanya pergeseran positif menuju pengelolaan keuangan yang lebih terencana dan disiplin.

Kekuatan Bansos dan Panen Raya 

Lebih dari sekadar pemulihan pasca Lebaran, peningkatan IMK juga dipengaruhi oleh sentimen positif yang lebih luas terhadap kondisi ekonomi. Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) turut menguat 1,6 poin menjadi 103,1, menandakan keyakinan konsumen yang kembali solid terhadap prospek ekonomi nasional dan regional.

Beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada optimisme ini, dan secara tidak langsung mendorong kemampuan menabung, antara lain efek ganda bantuan sosial. Disebutkan, penyaluran berbagai program bantuan sosial di awal kuartal II 2025 memberikan bantalan ekonomi bagi kelompok rentan, memungkinkan mereka untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan pokok tetapi juga memiliki potensi lebih untuk menabung.

Kemudian faktor dari datangnya musim panen raya, yang ikut mempengaruhi stabilitas harga dan meningkatkan pendapatan petani.

“Ini juga berpengaruh pada penguatan daya beli dan kemampuan menabung di tingkat akar rumput,” kata Jimmy.

Faktor lainnya, adalah membaiknya infrastruktur yang terus dilakukan menjelang Idul Fitri lalu. Kondisi ini didukung dengan semakin terkendalinya harga bahan kebutuhan pokok, yang memberikan rasa aman dan kepastian ekonomi bagi masyarakat. (*)