Tim Persiba Berharap Liga 3 Tetap Bergulir

Tim Persiba Berharap Liga 3 Tetap Bergulir

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) DIY mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor 496/ASPROV-DIY/XII-2022 berisi pembatalan Liga 3 DIY.

Terdapat beberapa alasan pembatalan, seperti belum turunnya izin dari stakeholder terkait, ketidakselarasan antara jadwal kompetisi tahun 2022 di tingkat provinsi, tingkat nasional dan jadwal Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan PSSI  tahun 2023.

Keputusan pembatalan tersebut membuat kecewa tim yang sudah siap berkompetisi, salah satunya Persiba Bantul. Bahkan mereka sudah melakukan latihan secara sungguh-sungguh sejak enam bulan silam.

Manajer Persiba, Endro Bawono, kepada koranbernas.id, Selasa (3/1/2022) sore, menjelaskan pihaknya menerima surat tersebut Rabu (28/12/2022) malam.

"Kita dapat surat resmi dari Asprov DIY terkait Liga 3 DIY ditiadakan tersebut. Bagi kami, bukan keputusan yang kita inginkan karena musim 2022 kita sudah melakukan persiapan dari bulan Juli (enam bulan) latihan dan uji coba juga telah kita lakukan," kata Endro.

Setelah mendapat surat tersebut dirinya segera melakukan koordinasi dengan pimpinan dan pengurus Persiba Bantul. Mereka mengambil keputusan, tim tidak dibubarkan melainkan diliburkan sampai 14 Januari 2023 dan Persiba terus berkomunikasi dengan Asprov DIY.

"Mungkin dari semua peserta liga 3 DIY, kita salah satu yang tidak meliburkan tim. Dari Juli hingga Desember full latihan dan uji coba  dengan tim Liga 1, Liga 2, Liga 3 dan tim lokal Bantul. Awal tahun kemarin tepatnya 2 Januari  kita juga masih latihan, baru kita liburkan tanggal 3 Januari ini hingga 14 Januari," katanya.

Pihaknya tetap menghargai keputusan Asprov DIY. “Tetapi kami masih tetap berharap kompetisi diputar, apapun sistemnya kita patuh sama penyelenggara," lanjut pria kelahiran Banjarnegara Jawa Tengah tersebut.

Secara terpisah pegiat sepakbola yang juga pernah menjadi media officer Persiba Herry Fahamsyah mengaku sangat kecewa dengan dibatalkannya atau ditiadakannya Liga 3 DIY.

"Bagaimana tidak kecewa? Tim ini sudah persiapkan dalam waktu yang lama dan sangat siap untuk mengikuti, eh tiba-tiba Asprov PSSI DIY batal menggelar Liga 3. Padahal saya yakin untuk persiapan saja, manajemen Persiba sudah mengeluarkan ratusan juta bahkan ada tim lain seperti Bantul United sudah mengeluarkan miliaran rupiah," kata Herry.

Dia mempertanyakan keputusan itu. "Lalu apa dasar Asprov PSSI DIY tidak menggelar kompetisi? Jika soal ketidakselarasan jadwal kompetisi, PSSI sendiri sudah mengeluarkan edaran ke tiap Asprov sejak tanggal 6 Desember terkait Liga 3 Nasional yang akan digelar 20 Februari, termasuk formatnya,” jelasnya.

Artinya, lanjut dia, PSSI DIY sebenarnya punya cukup waktu untuk gelar Liga 3 DIY. “Bahkan saat ini di Liga 3 Jateng sudah selesai dengan Persip Pekalongan menjadi juara. Sedang di Provinsi lain juga akan mulai digelar pertengahan Januari," kata Herry.

Apabila terkait ketidakjelasan urusan perizinan kegiatan, maka dirinya memaklumi Liga 3 Jatim tidak digelar karena yang paling berdampak pascatragedi Kanjuruhan.

"Tetapi untuk DIY ? Kemarin saja lanjutan putaran pertama Liga 1 itu diselenggarakan di DIY. Kan bisa saja opsi Liga 3 DIY digelar tanpa penonton? Toh musim lalu Liga 3 DIY juga digelar tanpa penonton. Lalu ini kenapa?" kata Herry tak habis pikir.

Untuk itu dia masih berharap ada keajaiban dan Liga 3 DIY tetap diselenggarakan. (*)