Tiga Sekolah Uji Coba PTM, Sebelum Masuk Kelas Siswa Berjemur
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) merencanakan pelaksanaan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama dua minggu, 5-16 April 2021. Pemprov Jateng menunjuk SMKN 1 Purworejo, MAN Purworejo dan SMAN 1 Purworejo untuk uji coba PTM.
Saat ini SMKN 1 Purworejo mempersiapkan diri menghadapi uji coba tersebut agar tidak kesulitan. Sekolah itu meraih Juara 1 Lomba Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.
“Sekolah kami mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka sudah lama. Kami telah melakukan, menyusun tim sekolah, rapat koordinasi dan kesiapan sarana prasarana,” ungkap Indriati Agung Rahayu, Kepala SMKN 1 Purworejo kepada koranbernas.id, Senin (29/3/2021).
Pihaknya juga menyusun standar operasional dan prosedur (SOP) sekitar 23 poin sekaligus mensimulasikan, kemudian menyusun kurikulum dan jadwal dilanjutkan koordinasi dengan instansi terkait.
“Kami rapat presentasi dengan Forkompimcam Banyuurip dan Puskesmas Banyuurip. Kami juga koordinasi dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Purworejo,” jelasnya.
Indri mengatakan pendampingan dari Puskesmas Banyuurip dikuatkan dengan kerja sama (MoU). Apabila yang sakit, sekolah menghubungi Puskesmas. Pihaknya juga konsultasi dengan Kapolres Purworejo serta Dandim 0708 Purworejo.
“Saya juga konsultasi ke Bupati Purworejo dan mendapatkan arahan untuk mematuhi prokes dan ada pendampingan dari Kepala BPBD," jelasnya.
Berdasarkan SOP prokes, kedatangan siswa harus cuci tangan pakai sabun pakai alat kran model injak. Jadi, tangan tidak menyentuh apa-apa. Di depan sudah ada petugas Satgas Covid-19 berjaga.
“Petugas akan mengecek suhu siswa ataupun guru, jika ada suhu di atas 37 derajat mendapat tanda merah dan harus masuk ruang isolasi,” ucapnya. Kalau suhu normal diberi tanda hijau.
Dia menambahkan dalam uji coba tersebut siswa masuk kelas praktik, seperti di bengkel. “Kami mematuhi prokes, di tengah anak-anak praktik kami akan cek suhu lagi. Kalau ada yang di atas 37 derajat kami beri tanda merah dan langsung masuk ke ruang isolasi. SOP saat pulang sama dengan saat siswa datang,” paparnya.
SMKN 1 Purworejo memiliki siswa 1.200 orang. Jumlah siswa yang mengikuti uji coba PTM sekitar 100 siswa. Kelas praktik di bengkel dibatasi 6 sampai 10 siswa per kelas. Begitu pula dengan guru, SOP-nya sama. Ada kartu suhu untuk guru.
Persyaratan siswa yang masuk PTM adalah sehat, naik kendaraan sendiri, kalaupun naik angkutan umum harus trans Jateng, karena berstandar prokes. “Kami juga mengecek siswa tinggal bersama siapa, bagi yang di pondok kami belum izinkan ikuti simulasi,” kata dia.
Berjemur
Sebelum PTM dimulai siswa harus pemanasan terlebih dahulu dengan cara berjemur. Pelajar sekolah ini rata-rata tinggal jauh dari sekolah. Sebab sistem PPDB SMKN 1 tidak berdasarkan zonasi.
“Persoalan ada pada siswa kelas 10. Belum punya SIM (karena usia di bawah 17 tahun). Orang tua kalau mengantar siswa, kasihan rumah jauh,” kata Indri.
Sedangkan angkutan umum di Purworejo tidak ada yang reprsentatif. Anak-anak mencuri kesempatan naik motor tapi tidak diparkir di sekolah melainkan di penitipan. Inilah kendalanya.
Guru Desain Interior dan Teknik Furniture kelas 13, Klasono, menambahkan saat ini pihaknya sedang melaksanakan ujian praktik. Per kelompok terdiri delapan siswa. Terlihat di kelas praktik sejumlah siswa sedang membuat meja komputer. Biasanya hasil praktik laku dijual.
“Semoga siswa bisa masuk sekolah seperti biasa biasa, pelajaran (aktivitas) siswa harus teori dan praktik. Skill siswa harus melalui pelajaran praktik, jadi siswa tidak bisa hanya teori saja," tandasnya.
Menurut dia, siswa yang sedang menempuh ujian praktik kelas 13 (4), sudah pernah praktik selama dua tahun. Tetapi untuk kelas 10 belum pernah pelajaran praktik sama sekali.
MAN Purworejo
Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Purworejo, Khoirul Uwam, mengatakan persiapan uji coba PTM mematuhi protokol kesehatan. Guru maupun siswa wajib pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak.
“Kami menyiapkan tempat cuci tangan pada beberapa sudut ruangan, anak-anak saat datang harus cuci tangan pakai sabun. Cek suhu tubuh kalau biasa (di bawah 37 derajat) bisa masuk kelas masing-masing,” ujarnya.
Persyaratan siswa yang mengikuti uji coba PTM pada 5-16 April adalah sehat, pakai motor sendiri, diantar orang tua, jalan kaki atau bersepeda. Yang penting siswa tidak naik kendaraan umum. Anak dari pondok di sekitar madrasah tetap diizinkan masuk dengan syarat jalan kaki.
Guru-guru MAN Purworejo sudah divaksin tahap pertama dan tahan kedua 30 Maret 2021. Jadi saat PTM semua guru sudah menerima vaksin Covid-19 dua dosis. Madrasah ini bekerja sama dengan Dinkes Purworejo dan ditunjuk Rumah Sakit Amanah Umat sebagai pendamping.
Sebagai madrasah yang bernaung di bawah Kementerian Agama (Kemenag), pihaknya sudah diperintah Kantor Kemenag Kabupaten dan Provinsi Jateng untuk bersiap menyambut PTM.
“Sekitar Oktober 2020 kami diperintah oleh Kemenag Kabupaten dan Provinsi mempersiapkan diri untuk PTM. Kami sudah siap,” kata Khoirul Uwam. Jumlah siswa MAN 953 orang. Per kelas 36 siswa, yang sedang menempuh ujian akhir 318 siswa.
Wakil Kepala MAN Purworejo Bagian Kurikulum, Arif Baehaqi, menambahkan selama PTM siswa mendapatkan 12 mata pelajaran (mapel) per minggu.
“Siswa menerima empat mapel peminatan, yang agama lima mapel ditambah tiga mapel umur terdiri Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Matematika. Setiap mapel akan diajarkan dua jam pelajaran, jadi dalam sepekan siswa mendapatkan 24 jam pelajaran,” kata Arif.
Dia menambahkan setiap mata pelajaran berdurasi maksimal 30 menit. PTM tidak ada istirahat. Saat pergantian guru, guru pengganti sudah harus berdiri di depan kelas dahulu. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir interaksi antar siswa.
Untuk sosialisasi, Madrasah Aliyah Negeri Purworejo membuat buku saku yang berisi SOP PTM dalam pandemi Covid-19. “Buku saku tersebut berfungsi untuk sosialisasi kepada siswa. SOP mulai dari rumah sampai siswa pulang ke rumah masing- masing,” sebutnya. Saat ini sedang disiapkan bahan sosialisasi berbentuk video.
Arif mengatakan pelajaran daring MAN dengan kurikulum darurat. “Kami satu hari hanya lima jam pelajaran. Kita punya e-learning madrasah, anak-anak bisa akses apa saja. Ini berbasis web, model dari Kemenag pusat," tambahnya.
Pada saat pandemi, peserta didiknya mampu menorehkan prestasi. “Ada beberapa prestasi di antaranya Porda Kabupaten Purworejo berhasil Juara I untuk Pencak Silat dan Bela diri Kempo. Sedangkan bidang teknologi inovasi yang diadakan Universitas Soedirman Purwokerto berhasil meraih Juara I,” ujar dia.
Lomba robotik di Unsoed, lanjut Arif, siswanya mengikuti bidang inovasi dengan judul Teknologi Pemilahan Buah Tomat oleh Penyandang Tuna Netra Berdasar Kematangan, Berdasar Adunino dan Sensor Warna.
“Dengan alat robotik tersebut penyandang tunanetra bisa mengetahui buah tomat itu mentah, setengah matang atau matang,” terangnya.
SMAN 1 Purworejo
Kepala SMAN1 Kabupaten Purworejo, Nur Aziz, kepada wartawan mengatakan persiapan pembelajaran tatap muka disertai pembuatan beberapa pos. Di antaranya pos siswa masuk sekolah, masuk kelas, masuk toilet.
Sarana prasarana juga telah disiapkan seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, Alat Perlindungan Diri (APD) dan disinfektan untuk penyemprotan. Semua kesiapan dari segi protokol kesehatan baik sarpras dan administrasi juga telah diverifikasi puskesmas.
“Sekolah telah menyediakan ge nose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai sarana tracing dan testing guru maupun siswa agar jika ada yang terpapar bisa teridentifikasi,” jelas Nur Azis.
Guru dan karyawan telah mendapatkan vaksinasi. Dari 70 tenaga guru, sebanyak 61 orang sudah divaksin sedangkan karyawan dari 28 orang telah divaksin 23 orang. Selebihnya belum mendapatkan vaksinasi karena kontra-indikasi.
Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan difokuskan kepada siswa kelas 10. “Kelas 10 berjumlah 11 kelas, akan tetapi yang mengikuti uji coba 5 kelas. Pembelajaran akan dibagi dua sesi sehari. Setiap kelas 36 siswa, setiap sesi hanya untuk 18 siswa,” tambahnya. (*)