Petani Merasakan Situasi Sulit, Harga Pupuk Naik Gabah Turun

Petani Merasakan Situasi Sulit, Harga Pupuk Naik Gabah Turun

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Petani di Kabupaten Kebumen pada panen kali ini tidak diuntungkan dengan harga jual gabah. Padahal harga pupuk urea bersubsidi naik. Biaya produksi petani membengkak.

Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Kebumen, Yunita Prasetyani, kepada koranbernas.id, Selasa (30/3/2021) menjelaskan, harga Gabah Kering Giling (GKG) tingkat petani Rp 380 ribu per kuintal atau Rp 3.800 per kg. Sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) di penggilingan Rp 5.205 per kg.

Harga pembelian Bulog GKG Rp 5.200. Harga gabah kering panen Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 4.200 per kg. Harga jual kepada pedagang jauh lebih rendah dibanding panen sebelumnya. Harga itu masih jauh dari HET pembelian pemerintah.

Petani baru bisa menikmati HET jika dibeli Bulog. Namun demikian, mereka merasa kesulitan karena gabah atau beras kadar air dan beras pecahnya di atas ketentuan Bulog. Akhirnya petani menjual gabah atau beras kepada pedagang.

Pemerintah setempat berupaya mengurangi kerugian. Melalui tunda jual bisa dilakukan dengan Sistem Resi Gudang (SRG). Petani bisa menyimpan gabah di gudang SRG Desa Kretek Kecamatan Rowokele.

Petani menerima sertifikat bukti menyimpan gabah yang bisa dijadikan agunan pinjam bank. Sedangkan perbaikan kualitas beras, dibangun Rice Mill Unit (RMU) di Kutowinangun.

Ada kendala tunda jual dan proses perbaikan kualitas beras supaya bisa dibeli Bulog. Sebagian besar petani berada jauh dari RMU dan gudang SRG.

Saat ini harga pupuk subsidi naik. Pupuk urea naik Rp 450 per kg. Subsidi harga pupuk untuk petani berkurang Rp 450 untuk pembelian sekilo pupuk tersebut.

Persoalan lain, distribusi atau jatah pupuk subsidi untuk petani berkurang. Sebelumnya, jatah pembelian pupuk per hektar 200-250 kg, sekarang menurun menjadi 150 kg-200 kg.

Berkurangnya jatah pembelian berakibat menurunnya produksi gabah. Penyaluran pupuk di Kebumen lebih sedikit dibanding Rencana Definitif Kelompok Tani (RDKK.)

Pada Rapat Koordinasi Tim Kewaspadaan Dini yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kebumen, Selasa (30/3/2021), harga pupuk dan gabah menjadi persoalan yang dicari jalan keluarnya. Tim menginventarisasi persoalan mulai dari sosial, ekonomi hingga politik. (*)