Tidak Ada Pungli Penari Dolalak Saat Tampil di ATF 2023

Tidak Ada Pungli Penari Dolalak Saat Tampil di ATF 2023

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Pasca-pengiriman 1.000 penari Dolalak Khas Kabupaten Purworejo Jawa Tengah pada penyelenggaraan Asean Tourism Forum (ATF) 2023, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo menuai kritikan.

Dinas dinilai melakukan pungutan liar (pungli) kepada sekolah atau siswa. Isu yang berkembang, pungli itu diperlakukan kepada siswa yang mengikuti pementasan 1.000 penari Dolalak di pelataran Candi Prambanan saat menyambut tamu dari 15 negara.

Kadindikbud Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, mengatakan pihaknya senang Dolalak menjadi welcome dance (tari penyambutan) tamu delegasi dari 15 negara dalam ATF 2023.

Menanggapi isu pungli yang dilakukan pihak sekolah, dirinya berusaha meluruskan. Dia tegas menyatakan tidak ada pungli. "Kementerian Pariwisata dan Kreatif (Kemenparekraf) menunjuk Kabupaten Purworejo menyiapkan 1.000 penari Dolalak sebagai Warisan Budaya Takbenda untuk tampil menyambut tamu 15 negara di ATF yang diselenggarakan di Pelataran Candi Prambanan, Jumat (3/2/2023). Berhubung Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) tidak memilik produknya, kami yang menggarap produksinya dengan melibatkan siswa SMP negeri se-Kabupaten Purworejo," jelas Wasit kepada wartawan, Jumat (10/2/2023), di ruang kerjanya.

Dia membeberkan, pengiriman 1.000 penari Dolalak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo memberikan bantuan dana Rp 72 juta. Tentu saja dana tersebut tidak cukup untuk memenuhi pembiayaan mulai dari latihan intensif sekitar 14 kali, konsumsi dan honor pelatih.

Pakaian dan kostum untuk penampilan 1.000 penari Dolalak menjadi tanggung jawab sekolah. "Rata-rata sekolah sudah memiliki kostum, hanya ornamennya beraneka ragam warna. Kami menentukan seragam untuk kaos kaki dan sampur kuning," sebutnya.

Biaya seragam kaos kaki dan sampur alias selendang Rp 50.000 per penari. Dana tersebut bisa diambilkan dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk kegiatan ekstrakurikuler. Namun saat ini dana BOS belum cair sehingga pihak sekolah nalangi terlebih dahulu.

"Jika dana BOS cair, maka dana talangan bisa diganti. Dan seragam kaos kaki beserta sampur menjadi aset (kekayaan) sekolah," jelasnya.

Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan sejumlah sekolah terkait pungutan sekolah dalam rangka persiapan 1.000 penari Dolalak pada ajang ATF.

"Saya menelepon Kepala SMPN 3 Kutoarjo diperoleh keterangan sekolah tersebut menarik Rp 195 ribu per penari, sementara SMPN 5 Kutoarjo hanya menarik Rp 115 per penari. Saya bertanya kembali dengan kepala sekolah kenapa kok biaya lebih besar SMPN 3 dibanding SMPN 5. Jawabannya adalah penari siswa SMPN 3 untuk tamu VIP yaitu Presiden RI Pak Jokowi, sementara siswa SMPN 5 untuk penari latar," tambahnya.

Menurut Kepala Dindikbud Purworejo, SMPN 32 Desa Karangduwur Kecamatan Kemiri tidak menarik iuran sama sekali karena komite sudah menanggung semuanya.

Untuk persiapan 1.000 penari pihaknya tidak mendapatkan keuntungan secara materi, namun merasa puas dan bangga, Tari Dolalak Khas Kabupaten Purworejo memperoleh kesempatan tampil di ajang ATF 2023.

“Untuk memberikan apresiasi terhadap 1.000 penari Dolalak tersebut, dinas akan memberikan penghargaan yang berguna untuk poin siswa saat memasuki SLTA," kata Wasit.

Kabid Kebudayaan Dindikbud, Theresia Dyah Woro,  menambahkan siswa sangat antusias mempersiapkan Tari Dolalak di ATF 2023.

"Saya turut menunggu saat latihan di eks Kawedanan, jadwal latihan pukul 09:00 hingga 11:30, namun siswa tidak mau berhenti. Mereka selalu melewati batas ketentuan jam latihan," kata Woro.

Saat penari berlatih, misalnya dari Kecamatan Bruno dan Kecamatan Pituruh, harus latihan di Kecamatan Kemiri, otomatis membutuhkan biaya angkutan. Biaya tambahan seperti itu menjadi tanggung jawab sekolah.

Orang tua siswa SMPN 27 Purworejo, Endro Setyo Wahyoto, menyatakan putrinya termasuk tim penari untuk tamu VIP, Presiden Jokowi.

"Untuk penari VIP Jokowi latihan di Gedung Kesenian Purworejo, saya selalu mengantar. Putri saya dari pihak sekolah tidak dipungut biaya sama sekali," kata ayah dari Erisa Endra Setyawati, penari VIP Jokowi asal SMPN 27 Purworejo. (*)