“The Produk Gagal” Meriahkan Festival Band Sumpah Pemuda

Kegiatan itu digagas oleh tokoh muda Dlingo, Rita Utami.

“The Produk Gagal” Meriahkan Festival Band Sumpah Pemuda
Pemenang lomba festival band Sumpah Pemuda di Gunung Mungker, Terong Dlingo Bantul. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sumpah Pemuda yang digelar di Batavia (Jakarta) pada tahun 1928 adalah kongres pemuda kedua yang memiliki arti penting dalam  tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Keputusan ini menegaskan cita-cita akan satu “Tanah Air Indonesia”, “Bangsa Indonesia” dan “Bahasa Indonesia“.

Maka untuk memperingati hari bersejarah itu digelar festival band Harmoni Nusantara Dalam Bingkai Soempah Pemoeda di obyek wisata Gunung Mungker, Kalurahan Terong Kapanewon Dlingo Bantul, Minggu (29/10/2023) pagi hingga sore. Kegiatan itu digagas oleh tokoh muda Dlingo, Rita Utami, bekerja sama dengan Dr H Sukamta, anggota DPR RI dari Fraksi PKS.

Ada delapan peserta yang ambil bagian dengan juri Aji Anggoro, Nana dan Agus Saridin serta MC Gepeng Kesana Kesini dan bintang tamu Band “The Produk Gagal”. Band ini membawakan beberapa lagu antara lain Incest dan Lelaki Buaya.

Mereka yang mendapat juara menerima trofi dan uang pembinaan dari penyelenggara. “Tujuan festival band ini adalah untuk mewadahi anak muda yang suka bermusik. Ini baru pertama kalinya digelar, dan kami berharap nanti bisa kita gelar di tahun berikutnya,” kata Rita kepada koranbernas.id usai acara.

Festival ini diharapkan juga mampu menginspirasi anak muda untuk mencintai musik dan berkegiatan yang positif. “Daripada kita main yang  kurang bermanfaat, atau bahkan kecanduan gadget, maka bermain musik atau bermain band menjadi salah satu  hal yang menurut saya positif dilakukan,” katanya.

 Penampilan peserta festival band Sumpah Pemuda di Gunung Mungker, Terong Dlingo Bantul. (istimewa)

Rita berharap, dari festiva band seperti ini akan lahir musisi bertalenta asal Bantul yang mampu berkiprah di industri musik tanah air. Sekaligus untuk menggelorakan semangat sumpah pemuda kepada generasi saat ini.

“Mari kita isi kemerdekaan yang diraih melalui perjuangan panjang termasuk peran pemuda kala itu. Caranya kita menjadi generasi yang baik, generasi yang berguna bagi agama, bangsa dan negaranya sesuai dengan bidang tugas kita masing-masing. Generasi muda inilah yang kelak menjadi pemimpin saat Indonesia emas atau 100 tahun kemerdekan pada 2045,” kata Rita.

Bantul memiliki 130 ribu-an generasi muda atau generasi Z yang pada saat Indonesia berusia 100 tahun berada dalam posisi penting baik di pemerintahan ataupun jabatan srategis lainya. Maka kecintaan terhadap tanah air itu harus ditanamkan seawal mungkin. Agar kelak menjadi pemimpin yang mencintai dan memajukan bangsanya. (*)