Terkurung Berbulan-bulan Anak-anak Bosan Sekolah Online

Terkurung Berbulan-bulan Anak-anak Bosan Sekolah Online

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Pandemi Covid-19 berlangsung hampir sembilan bulan. Belum diketahui kapan dinyatakan berakhir. Hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat terpuruk. Salah satu bidang yang terdampak langsung adalah dunia pendidikan.

Metode baru pendidikan masa pandemi menggunakan jaringan internet (online) tak jarang muncul rasa jenuh dan bosan. Secara naluriah, jiwa anak-anak adalah bermain bersama teman sebaya mereka. Namun kini semua itu hilang.

“Setiap hari anak-anak harus selalu berada di dalam rumah, mengikuti pelajaran bersama guru mereka secara virtual melalui gadget. Kesempatan bermain anak-anak sebagai makhluk homo ludens terampas,” ungkap Sri Hartaning Sih, Ketua Perspektif Yogyakarta, Selasa (24/11/2020).

Menurut dia, sejauh ini masih sangat jarang pihak-pihak yang memikirkan dampak psikologis anak-anak selama berada di dalam rumah, terkurung berbulan-bulan. Kebutuhan hidup mereka secara sosial nyaris terputus.

“Situasi monoton inilah yang menimbulkan rasa keterasingan bagi jiwa anak-anak yang selalu ingin bebas. Tak jarang melahirkan frustrasi. Bahkan tidak saja bagi anak tapi juga bagi orang tua mereka,” ujarnya.

Melihat hal itu, Perspektif Yogyakarta, sebuah kelompok yang selama ini peduli terhadap isu-isu disabilitas dan kemanusiaan, memandang perlu mengadakan kegiatan bagi anak-anak, memberi mereka aktivitas positif, yakni berkreasi seni rupa berupa menggambar yang bisa dikerjakan dari rumah masing-masing.

Diharapkan, anak-anak sebagai peserta dapat meluapkan rasa jenuh, kegusaran, impian, harapan, kesaksian dan sebagainya, melalui aktivitas menggambar.

“Kegiatan ini diupayakan bisa menjadi terapi bagi anak-anak yang memiliki dunia polos dan jujur. Efek penguatan mental melalui art therapy diharapkan lahir dari kegiatan ini,” jelasnya.

Pesta Gambar Kisah Anak-anak tentang Pandemi Covid-19 diadakan secara online (virtual) demi mempertimbangkan protokol kesehatan. Perhelatan ini juga dikawal orang-orang yang berkompeten di bidangnya.

Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak usia prasekolah hingga siswa sekolah dasar kelas 6 maupun anak-anak siswa Sekolah Luar biasa (SLB). “Kegiatan ini terbuka bagi siapa saja di seluruh Indonesia,” kata dia.

Adapun kategori peserta Anak Pra Sekolah, Kelas 1-3 SD serta Kelas 4-6 SD. Pendaftaran dibuka 25 November hingga 15 Desember 2020 melalui link pendaftaran http://bit.ly/FilePestaGambarAnak.

Biaya pendaftaran Rp 25 ribu. Seluruh peserta mendapatkan e-Sertifikat. “Seluruh karya peserta akan dipamerkan secara virtual dan dibukukan. Setiap kategori akan ditetapkan tiga karya terpilih,” kata Sri Hartaning Sih.

Hadiah karya terpilih berupa uang pembinaan, piagam dan buku kumpulan karya peserta. Pengumuman dijadwalkan 25 Desember 2020. Dewan Juri terdiri dari Hendrik Schroeder (pemerhati pendidikan), Kuss Indarto (kurator seni rupa) dan Agoes Widhartono (wartawan senior). (*)