Terapkan Teknologi Baru, Petani Bawang Merah Meraih Untung

Terapkan Teknologi Baru, Petani Bawang Merah Meraih Untung

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih melakukan panen perdana bawang merah di lahan demplot milik kelompok tani “Ngudi Makmur” Sangkeh Kalurahan Srigading Sanden Bantul, Rabu (31/8/2022). Panen didampingi oleh Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian RI, Tomi Nugraha, Lumadio Direktur PT Petrokimia Kayaku, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo serta petani setempat.

Total hamparan lahan yang ditanami bawang merah adalah 175 hektar dengan penanaman pada awal Juli lalu. Para petani di wilayah ini menggunakan program Sustainable Balance Farming (SBF) di bawah binaan PT Petrokimia Kayaku.

“Jadi petani menerapkan Sustainable Balance Farming yakni konsep pertanian berimbang berkelanjutan kerjasama dengan PT Petrokimia Kayaku. Dan dari hasil analisa usaha ternyata ada kenaikan pedapatan Rp 40 juta untuk 1 hektar lahan dibanding menggunakan sistem konvensional yang selama ini dilakukan petani,”kata Bupati.

Tentu saja pemerintah menyambut baik adanya penggunaan teknologi baru tersebut. Ini merupakan wujud keterbukaan petanian terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang senantiasa dinamis dan selalu ada temuan-temuan dari hasil penelitia ilmiah. Maka petani juga harus terbuka dan dinamis dalam menerima informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Petani, lanjut bupati tentu lebih senang karena produksi bertambah dan ada kenaikan pendapatan.

“Pola seperti ini harus dikembangkan karena Bantul punya misi ke 3 yakni pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi. Yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi inklusif. Dan sinergi kolaborasi antara petani, pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, PT Petrokimia Kayaku dan pihak-pihak akan terus dikembangkan. Sebab tidak mungkin bisa berjalan sendiri-sendiri,”katanya

Joko Waluyo mengatakan jika Kabupaten Bantul memasok 60 persen dari total bawang merah di DIY. Adapun luasan lahan saat ini sekitar 1.000 hektar dan produktifitas 15 ton tiap hektar.

“Lahan kita mencapai 1.000 hektar bahkan lebih. Dan untuk harga jual bawang merah 17 ribu setiap kilonya,” katanya.

Dengan harga tersebut petani mendapat keuantungan setelah dikurangi biaya olah tanah dan juga penanaman bawang merah,perawatan hingga panen. (*)