Tepis Anggapan Matematika Bikin Pusing, Himatika UMBY Gelar Kompetisi High School War

Matematika bukanlah suatu subyek yang rumit, melainkan bisa dipelajari dengan asyik.

Tepis Anggapan Matematika Bikin Pusing, Himatika UMBY Gelar Kompetisi High School War
Kompetisi High School War oleh Himatika FKIP UMBY. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Selama ini sebagian masyarakat menganggap belajar matematika itu sulit, rumit dan bikin pusing. Untuk menepis dan mematahkan anggapan tersebut Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyelenggarakan kompetisi High School War.

Kepala Humas UMBY, Widarta MM, Jumat (21/6/2024),  mengatakan kompetisi diikuti sembilan tim dari delapan  sekolah dan digelar Selasa (11/6/2024) di  Ruang Seminar Kampus 1 Kampus UMBY Jalan Wates Km 10 Sedayu Bantul.

Delapan sekolah tersebut adalah SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 1 Imogiri, SMA Negeri 1 Jetis, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, SMA Dharma Amiluhur, SMK Negeri 1 Sedayu, MAN 3 Bantul dan SMA IT Abu Bakar Boarding School Kulonprogo.

"Salah satu tujuan kompetisi  adalah menumbuhsuburkan rasa cinta terhadap mata pelajaran matematika," kata Widarta. 

Yohan selaku Ketua Himatika FKIP UMBY berharap melalui kegiatan ini kecintaan siswa terhadap matematika menjadi lebih meningkat dan dapat mensyiarkan bahwa matematika bukanlah suatu subyek yang rumit, melainkan bisa dipelajari dengan asyik.

Rektor UMBY Dr Agus Slamet menyerahkan hadiah. (istimewa)

Dijelaskan, kompetisi terdiri tiga babak yang harus dilalui masing-masing tim untuk memperebutkan gelar juara High School War.

Babak pertama penyisihan. Peserta diberikan 200 soal operasi dasar matematika. Delapan tim dengan jawaban salah paling sedikit maju babak semifinal.

Pada babak ini delapan tim dibagi dua grup masing-masing memperebutkan juara 1 sebagai perwakilan grup dengan soal tebak bilangan prima. Peserta harus menebak sejumlah bilangan prima dalam kumpulan bilangan acak yang disediakan.

Juara dari masing-masing grup menjadi perwakilan yang maju ke babak final, dengan ketentuan tim harus membuat operasi hitung untuk mencapai angka tujuan dari angka yang dibuat sendiri oleh kedua tim.

Kaprodi Pendidikan Matematika UMBY, Nafida Hetty Marhaeni M Pd, mengungkapkan rasa bangga atas terselenggaranya kompetisi dan berharap ke depan semakin banyak kegiatan serupa.

Lebih mengasyikkan

“Kompetisi bertujuan untuk mengubah persepsi, bahwa kompetisi matematika bukan hanya dapat dilakukan seperti olimpiade, tetapi juga dapat dilakukan dengan berbasis game yang lebih mengasyikkan,” tambahnya.

Babak final dimenangkan oleh dua tim pemenang dari babak semifinal. Babak ini untuk menentukan juara 1 dan juara 2. Tim dari SMA IT Abu Bakar Boarding School keluar sebagai juara II,  juara I diraih tim dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Masing-masing pemenang memperoleh hadiah berupa piala, sertifikat dan voucher kuliah hingga Rp 12 juta di Pendidikan Matematika UMBY.

Akmal, salah seoramg peserta dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta mengatakan Lomba ini sangat kreatif dan harapannya diadakan lagi agar sekolahnya bisa mewakili dan bisa juara lagi.

Baginya, lomba dapat meningkatkan dan mengembangkan softskill siswa karena banyak karakter yang ditumbuhkan, seperti pembagian tugas tim, strategi komunikasi, kemampuan ketepatan dan kecepatan. (*)