Temu Kemitraan PMA-PMDN untuk Memperluas Peluang Investasi

Temu Kemitraan PMA-PMDN untuk Memperluas Peluang Investasi

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sebagai upaya mengembangkan serta memperluas peluang investasi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Sleman, Pemkab melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) Sleman menyelenggarakan Temu Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) – Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM di wilayah Sleman, Kamis (24/6/2021).

Kegiatan yang berlangsung di Ballroom The Rich Hotel Yogyakarta ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

Kepala DPMPPT Kabupaten Sleman, Retno Susiati, menyampaikan bahwa kegiatan temu kemitraan ini merupakan salah satu kegiatan dimana pada tahun 2021 ini Pemkab Sleman berhasil membangun kemitraan bersama 6 PMA-PMDN dengan 16 UMKM yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. Keenam investor dan 16 perwakilan UMKM tersebut turut hadir sekaligus melakukan penandatanganan MoU dalam kegiatan tersebut.

“Dalam temu kemitraan ini kami melakukan penandatanganan kerja sama antara PMA-PMDN dengan UMKM sebagai bentuk realisasi dari kemitraan,” ujar Retno Susiati.

Sementara Bupati Kustini berkesempatan membuka sekaligus menyaksikan secara langsung proses penandatanganan MoU.
Dalam kegiatan tersebut Kustini mengatakan, terjalinnya kemitraan antara PMA-PMDN dengan UMKM di Sleman menjadi kesempatan untuk saling menguntungkan dan menguatkan serta mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Sleman.

“Forum kemitraan ini diharapkan dapat menjadi sarana pembinaan yang berkelanjutan dari peningkatan kualitas, kapasitas, kemasan serta pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM yang ada di Kabupaten Sleman,” katanya.

Kustini juga menyebut, di Kabupaten Sleman terdapat UMKM dengan jumlah yang cukup besar yaitu tidak kurang dari 68.382 UMKM. Menurut Kustini, dengan jumlah UMKM yang cukup besar ini bila tidak didukung dengan kualitas pengelolaan yang baik, tidak akan memberikan dukungan terhadap kemajuan perekonomian daerah.

“UMKM harus dikelola dengan baik dan profesional serta perlu pembinaan, yang salah satunya memerlukan keterlibatan PMA/PMDN," tutur Kustini. (*)