Tembakau Grompol Bahan Cerutu Berkualitas, Petani Berharap Harganya Naik

Selama ini bahan baku cerutu masih didatangkan dari luar DIY.

Tembakau Grompol Bahan Cerutu Berkualitas, Petani Berharap Harganya Naik
Panen raya tembakau Grompol di Bulak Jolosutro Kalurahan Srimulyo Piyungan Bantul, Rabu (4/10/2023) sore. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Tembakau Grompol yang ditanam oleh para petani di Piyungan Bantul merupakan salah satu bahan baku pembuatan cerutu. Kualitasnya tentu saja tidak diragukan lagi.

“Grompol adalah salah satu jenis tembakau untuk bahan baku cerutu,” ungkap Joko Waluyo MSi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Rabu (4/10/2023) sore.

Di sela-sela panen raya tembakau Grompol dalam acara Field Day (temu lapangan) di Bulak Jolosutro Kelurahan Sriharjo Piyungan, Joko Waluyo mengakui selama ini bahan baku cerutu masih didatangkan dari luar DIY.

“Mulai 2022 Bantul sudah menanam dengan total luas 40 hektar untuk memberi suplai bahan baku. Dan 2023 kita suplai  lahan 60 hektar tembakau Grompol yang tersebar di lima kapanewon," katanya.

ARTIKEL LAINNYA: Tiga Tokoh di DIY akan Menerima Penghargaan Kebudayaan, Dua di Antaranya Bupati

Adapun luas tanaman tembaku di Bantul secara keseluruhan 200 hektar dengan 60 hektar di antaranya varietas Grompol. Sedangkan luas lahan yang panen raya dua hektar dengan harga Rp 2.200 setiap kilogram. Sistemnya kemitraan dengan PD Taru Martani.

Saat lapangan ini, petani yang menanam tembakau dari Kapanewon Pundong, Imogiri, Pleret, Dlingo dan Piyungan  berharap ada bantuan dari pemerintah kaitannya dengan sumur pompa untuk memperlancar penyiraman.

Selain itu, juga berharap harga pembelian tembakau bisa dinaikkan dari harga sekarang Rp 2.200, karena petani mengaku dengan harga itu hanya impas bahkan ada yang mengaku minus.

"Kaitan dengan permohonan pompa air tentu nanti kita minta PLN menyiapkan program listrik masuk sawah. Jadi memudahkan untuk pengoperasian pompa dimaksud," kata Joko B Purnomo, Wakil Bupati Bantul.

ARTIKEL LAINNYA: Anggun Farm Hasilkan 80 Ribu Ekor, Permintaan Ayam DOC “Joper” Tinggi

Didampingi para staf ahli bupati, Lurah Srimulyo Drs Wajiran serta petani setempat, wakil bupati berjanji akan menghadap pihak PD Taru Martani mengingat ini adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemda DIY.

"Nanti kita atur untuk sowan ke sana dan saya yang matur. Harapan saya dengan harga yang naik, kesejahteraan petani juga meningkat," ungkapnya.

Lurah Wajiran mengatakan  di Srimulyo terdapat 22 padukuhan salah satunya Jolosutro. "Jolosutro kaya potensi pertanian, seni dan budaya. Maka tadi Pak Wabup saat ke lokasi juga diantar Bregada Jolosutro," ujarnya.

Menurut dia, bertanam tembakau adalah salah satu upaya peningkatan kesejahteraan dan terobosan yang bermitra dengan Taru Martani. (*)