Teknologi Informasi Tak Terbendung Bumi Layaknya Kampung Kecil

Teknologi Informasi Tak Terbendung Bumi Layaknya Kampung Kecil

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengakui laju arus globalisasi disertai dengan kemajuan teknologi informasi semakin tidak bisa terbendung. Pada saat yang sama nilai-nilai budaya bangsa rentan tergerus oleh pengaruh dari luar.

“Globalisasi yang menghadirkan kemajuan teknologi informasi dan digital sekarang ini menjadikan bumi layaknya kampung kecil. Segala macam hal terkoneksi, mulai dari bidang ekonomi dan sosial budaya,” ungkapnya.

Berbicara pada seminar online bertema Tantangan Budaya dalam Menghadapi Globalisasi yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jumat (24/9/2021), dia menyampaikan perlu ada upaya untuk senantiasa menyebarkan nilai-nilai budaya bangsa.

“Nilai budaya dan kebangsaan harus disebarkan. Lewat gadget. Ini artinya diperlukan rekayasa oleh konten kreator untuk menyebarkan nilai-nilai itu guna melahirkan kecerdasan digital,” ucapnya.

Dia mengakui, globalisasi mengakibatkan terjadinya perubahan yang sangat radikal. Situasi itu pun berdampak terhadap dunia pekerjaan.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini menambahkan kemajuan teknologi merupakan tantangan yang luar biasa.

Saat ini setiap negara terkoneksi bebas tanpa hambatan. Konsekuensinya, masing-masing negara pasti akan membuat standar atau nilai yang berbeda terkait dengan perilaku yang dihadirkan teknologi informasi.

Inilah tantangan bagi anak-anak muda yang melek digital. Mereka perlu dibekali nilai-nilai budaya supaya bisa dijadikan semacam tameng pertahanan diri dari serangan atau infiltrasi perilaku dari luar yang tidak sesuai dengan kondisi bangsa ini.

Narasumber lainnya yaitu Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, Widodo Muktiyo, sepakat kekuatan budaya merupakan menjadi kunci melawan globalisasi. “Nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan menjadi modal penting dalam perkembangan globalisasi,” ujarnya.

Kebudayaan suatu bangsa secara umum memiliki nilai-nilai nasionalisme yang mencakup bidang ekonomi, politik maupun sosial.

Dari kaca mata seorang budayawan, mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, melihat pentingnya mempertahankan identitas diri melalui budaya, sekaligus sebagai upaya mempertahankan kehidupan pada era globalisasi. (*)