Tanggapi Oknum ASN Tendang Perempuan, Yuni Astuti: Layak Dipecat

Tanggapi Oknum ASN Tendang Perempuan, Yuni Astuti: Layak Dipecat

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sinjai Sulawesi Selatan menjadi viral di sosial media karena terekam video menendang seorang perempuan yang diketahui merupakan seorang siswi SMP di tengah jalan hingga terjatuh. Kejadian ini bermula dari kecelakaan antara ASN dengan siswi SMP tersebut.

Kader Pemuda Pancasila DIY, Yuni Astuti, angkat bicara mengenai kejadian tersebut. Menurutnya, aksi penendangan tersebut tidak seharusnya dilakukan apalagi pelakunya merupakan seorang abdi negara.

"Saya mengecam kejadian tersebut. Kejadian itu kan diduga awalnya adalah karena kecelakaan. Kalau karena kecelakaan kan harusnya bisa dirembug bagaimana solusi terbaiknya bukan justru mengedepankan emosi dan kekerasan seperti itu. Toh juga sepintas di video, mobil tidak mengalami kerusakan yang parah," kata Yuni, Rabu (14/9/2022).

Menurut dia, kejadian itu sesuatu yang memalukan. “Masak seorang pria tega menendang perempuan. Apa nggak ingat sama ibu dan istrinya yang juga seorang perempuan. Yang bikin semakin geram ternyata pelaku penendangan adalah seorang oknum ASN yang seharusnya menjadi contoh, pengayom dan pelayan masyarakat," sambung Yuni.

Yuni meminta agar oknum ASN tersebut mendapatkan sanksi yang tegas baik secara administrasi kepegawaian maupun secara hukum. Yuni menyebut sosok ASN tersebut bahkan sangat layak dipecat, diberhentikan secara tidak hormat dari jabatannya.

"Ini kan kasusnya sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan pelaku penendangan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tinggal secara kepegawaiannya bagaimana. Kalau saya melihat orang seperti itu seharusnya diberhentikan saja dari ASN karena sikap dan perilakunya tidak mencerminkan sebagai abdi negara," tegasnya.

Yuni menambahkan seandainya kasus serupa terjadi di Yogyakarta dirinya akan berada pada garda depan untuk mengadvokasi dan memberikan dukungan kepada korban penendangan.

"Itu kalau kejadiannya di Yogyakarta, saya datangi benar pelakunya. Mau saya ceramahi biar nggak arogan pelakunya. Saya tabok, saya jewer. Gemas benar saya lihatnya," kata Yuni Astuti. (*)