Tanamkan Literasi Keuangan Sejak Dini agar Tidak Mudah Tertipu

Tanamkan Literasi Keuangan Sejak Dini agar Tidak Mudah Tertipu

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Literasi keuangan merupakan hal penting yang tidak bisa dilepaskan dari kemajuan teknologi digital. Pesatnya perkembangan IoT (Internet of Things) ini banyak pula celah-celah yang bisa dijadikan oleh oknum untuk melakukan fraud (penipuan).

Sebut saja pinjaman online (pinjol), investasi bodong, dan banyak jenis fraud transaksi online lainnya. Menurut data CekRekening.id, Kemenkominfo sejak 2017 hingga 2022 telah menerima kurang lebih 486.000 laporan dari masyarakat terkait dengan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik.

Kejadian semacam ini bisa diminimalisir jika masyarakat paham dengan literasi keuangan dengan baik. Untuk itu, PermataBank melalui PermataHati CSR menggelar program CERITA (Cinta dan Edukasi daRI kiTA).

CSR ini diselenggarakan secara berkelanjutan sejak 2016, untuk memberikan edukasi literasi keuangan kepada siswa-siswi usia sekolah, mulai dari tingkat TK/SD/SMP/SMA dan SLB (Sekolah Luar Biasa).

"Kita tahu tingkat literasi keuangan di masyarakat kita di Indonesia ini kan masih jauh dari harapan. Jadi kita coba memberikan edukasi ke level usia dini. Harapannya supaya nanti setelah mereka itu bertumbuh besar itu mereka juga termasuk yang well educated," kata Agus Susanto saat ditemui di sela-sela gelaran Program CERITA, Jumat (28/10/2022), di SD Bopkri Sidomulyo 1.

Harapannya sudah tidak banyak lagi orang yang terkena tipu-tipu soal-soal keuangan. “Hari ini kan kalau kita amati atau kita dengar dari media-media sosial banyak yang tertipu gitu ya. Baik itu investasi bodong, Pinjaman-pinjaman yang ilegal dan sebagainya," tambahnya.

Dengan literasi keuangan sejak dini mereka nantinya setelah besar tidak akan mengalami hal seperti itu lagi.

Presiden Direktur Permata Bank, Meliza Musa Rusli, menambahkan pihaknya melayani semua segmen, termasuk anak-anak.

"Melalui Permata Bintang kita bisa membuat rekening khusus untuk anak-anak. Ini merupakan bagian dari kami untuk memberikan edukasi bahwa sejak kecil pun mereka bisa memiliki rekening sendiri," lanjutnya.

Selain itu mereka juga bisa membuat rekening menggunakan aplikasi digital. Tentu anak-anak sekarang juga telah paham. Aplikasi ini prosesnya sangat cepat dan mudah tanpa harus antre di bank.

Berbagai kegiatan edukasi keuangan juga telah dilakukan baik untuk nasabah maupun masyarakat, hal ini merupakan komitmen Permata Bank untuk dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Generasi muda yang melek finansial akan memiliki keterampilan menabung, berinvestasi, serta cakap mengelola keuangan pribadi untuk saat ini, nanti, dan masa depan.

Dengan pendekatan yang edukatif sekaligus menyenangkan bagi seluruh peserta, para siswa dan siswi masing-masing sekolah akan serentak mengikuti kegiatan edukasi keuangan secara tatap muka bersama para EVO dengan menggunakan materi MODul finansiAL (MODAL).

MODAL merupakan bahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik yang berisikan pengetahuan dasar keuangan dan perbankan berdasarkan tingkatan pendidikan dan usia para siswa-siswi.

Di samping pengajaran literasi keuangan, PermataBank juga memberikan bantuan prasarana sekolah, seperti perbaikan kelas, sarana olahraga, perpustakaan, ataupun fasilitas lain di area sekolah, termasuk alat bantu ajar (kebutuhan ajar online maupun tatap muka).

Kepala SD Bopkri Sidomulyo 1, Yohana Siam,  menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Ia berharap dengan bantuan yang diberikan berupa kegiatan edukasi keuangan serta sarana prasarana ini bisa menjadikan anak-anak bertambah wawasannya.

"Mereka pun menjadi nyaman bersekolah di sini, sehingga harapannya bisa mengembangkan sekolah ini menjadi sekolah yang semakin maju lagi," tandasnya. (*)