Tak Lagi Dapat Kiriman dari Anak, Warga Desa Mrisen Bersyukur Menerima BLT DD

Tak Lagi Dapat Kiriman dari Anak, Warga Desa Mrisen Bersyukur Menerima BLT DD

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Perasaan senang diungkapkan Lia Sardina, warga Karang Manis Utara RT 1/RW 4 Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Bertempat di Gedung Pertemuan desa setempat, Rabu (21/4/2021) pagi, dirinya bersama 53 warga yang lain menerima bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa tahap pertama bulan Januari 2021.

"Senang sekali. Syukur alhamdulillah bisa buat beli kebutuhan sehari-sehari," katanya kepada koranbernas.id.

Lia menyebut, dirinya tinggal seorang diri di rumah. Kadang-kadang mengisi waktu dengan menjual es di rumah. Sebelum pademi Covid-19, dirinya menerima kiriman dari sang anak untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Namun sejak pandemi, sudah jarang ada kiriman.

Selaku orang tua dia merasa maklum dengan kondisi saat ini. Karenanya, begitu menerima bantuan, ia merasa bersyukur sekali.

Saat masa pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa PDTT menginstruksikan agar desa mengalokasikan sebagian dana desanya untuk penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing. Salah satunya menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) selama 12 tahap. Setiap tahap sebesar Rp 300 ribu/keluarga penerima manfaat (KPM).

Penentuan KPM penerima BLT DD berdasarkan hasil survai dan verifikasi RT dan RW masing-masing. Setelah itu ditetapkan melalui musyawarah desa khusus (Musdessus) BPD.

Di Desa Mrisen tercatat 64 KPM penerima BLT DD tahun 2021. Menurun dibandingkan tahun 2020 berjumlah 149 KPM. Meski terkesan terlambat karena penyaluran tahap pertama dilakukan tanggal 21 April, namun warga tidak mempermasalahkan.

Penyaluran BLT DD tahap pertama Desa Mrisen secara simbolis dipimpin Kepala Desa, Joko Edi Wiyono SE, didampingi Ketua BPD, Suroto. Penyaluran BLT DD berlangsung dengan protokol ketat. Setiap warga yang masuk gedung pertemuan wajib mencuci tangan dengan sabun, pakai masker dan pemeriksaan suhu tubuh. Bahkan tempat duduk di dalam ruangan pun telah ditentukan dan diberi jarak.

Kepala Desa Joko Edi Wiyono mengatakan, BLT DD sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap warganya, khususnya di masa pandemi Covid-19. Untuk mencegah peredaran virus di wilayahnya, dia mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan. Sebab hingga saat ini masih ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kalau ke luar rumah, pakai masker. Tolong jogo tonggo. Kalau tidak penting sekali, jangan pergi-pergi," pintanya.

KPM penerima BLT DD adalah warga yang benar-benar tidak mampu dan diputuskan dalam Musdessus. Karenanya mayoritas penerima kalangan lansia, tidak punya penghasilan tetap dan sakit. (*)