Tak Jauh dari Pantai Drini, Bisa Nyicip Gelato Massimo Sambil Metik Anggur di Kebun. Gratis!!

Tak Jauh dari Pantai Drini, Bisa Nyicip Gelato Massimo Sambil Metik Anggur di Kebun. Gratis!!
Owner Kafe Kebun Anggur Cyrillus Harinowo bersama mitranya Fabio Ruscio di Kafe Kebun Anggur yang lokasinya tak jauh dari Pantai Drini Gunungkidul. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL—Kawasan wisata di Pantai Selatan Gunungkidul, masih menjadi magnet bagi wisatawan yang melancong ke Jogja. Pantainya yang indah-indah berpadu dengan alam perbukitan karst nan elok, sungguh sayang untuk terlewatkan. Apalagi, belakangan makin banyak juga tambahan atraksi yang ditawarkan masyarakat dan pelaku usaha wisata, sehingga membuat pilihan berwisata makin lengkap.

Demikian juga dengan kawasan wisata di Pantai Drini, yang letaknya masih sederet dengan sejumlah pantai ternama seperti Baron, Krakal dan Kukup.

Di sekitar Pantai Drini ini, mulai bermunculan destinasi baru. Salah satunya, adalah Kafe Kebun Anggur. Sebuah kafe yang menyuguhkan area bersantai dengan hamparan kebun anggur yang berbuah lebat. Saat terik matahari, nongkrong di bawah rerimbunan pohon anggur di halaman kafe, mampu memberikan suasana nyaman. Terlebih angin laut yang terus menghembus, membuat tubuh lebih adem serasa ditiup kipas raksasa.

“Baru sekali ini ke sini. Kebetulan saja lewat di depan. Dari Pantai, jadi terus mampir. Ternyata nyaman banget, karena angin lautnya sampai di sini. Bisa duduk-duduk di bawah rerimbunan pohon anggur sambil mencoba Gelato Massimo,” kata Eunike Martanti, pelancong dari Jawa Tengah yang sempat mampir ke Kafe Kebun Anggur belum lama ini.

Kafe ini, baru mulai dibuka secara resmi, Jumat (28/12/2023) silam. Pembukaan dilakukan langsung oleh owner atau pemiliknya yakni Cyrillus Harinowo. Pembangunan Kafe Kebun Anggur ini, menambah lengkap pilihan bagi wisatawan, setelah sebelumnya Komisaris Independen Bank BCA ini membangun Drini Hills, sebuah hotel berkonsep villa berbintang di lokasi yang sama.

“Ini menjadi bagian dari mimpi saya ikut membangun perekonomian di Gunungkidul. Dulu belum ada yang berani investasi hotel. Tapi sekarang, selain Drini Hills ada beberapa investor lain yang mulai mengembangkan hotel berbintang di sekitar sini,” kata Harinowo.

Pertama di Gunungkidul

Saat ini, perkebunan anggur yang dikembangkan Harinowo baru sekitar 1.000 meter persegi. Itupun sudah termasuk bangunan kafe. Proses pembangunan dan penataan masih terus dilakukan, karena masih ada lahan sekitar 1 hektar yang ke depan bisa dikembangkan.

Cyrillus Harinowo menyerahkan tumpang kepada Onwer CV Harrus Makmur Hari Sulistiyowati dan Fabio Ruscio. (istimewa) 

Ide mengembangkan perkebunan anggur ini, boleh dibilang datang secara tiba-tiba. Secara kebetulan Cyrillus Harinowo melihat keberhasilan perkebunan anggur di Bantul, yang ternyata cukup diminati pengunjung.

“Saya lantas mencoba menanamnya di Gunungkidul dengan minta bantuan yang sudah ahli. Ternyata bisa dan berhasil. Mulai ditanam sekitar 8 bulan silam, dan buahnya sangat lebat. Rasanya manis segar,” kata Harinowo menerangkan awal mula mengembangkan perkebunan dan sekaligus kafe ini.

Berbagai jenis anggur ditanam. Ada Sultana, Jupiter, Concord, New Baikonur dan lain sebagainya. Sebagian dari area perkebunan ditanmani berbagai jenis anggur, tapi sebagian lahan lagi sengaja ditanami satu jenis anggur.

“Sejauh yang kami tahu, ini yang pertama di Gunungkidul. Makanya tamu yang datang ke daerah sini excited banget. Kafe belum resmi buka pun, sudah banyak yang datang untuk melihat dan mencicipi. Bahkan, kafe ini sudah beberapa kali dipakai untuk perhelatan. Untuk kegiatan misa ataupun pertemuan keluarga dan reuni,” kata General Manager Drini Hills Andreas Supriyadi.

Gratis

Selain bisa ngadem sembari nyemil dan merasai lezatnya Gelato Massimo, nongkrong di Kafe Kebun Anggur makin asik lantaran pengunjung diizinkan makan anggur dengan cara memetiknya dari pohon. Namun tidak boleh sembarang memetik, tamu harus meminta bantuan karyawan kafe.

Karyawan kafe ini, akan memetik anggur dengan gunting sehingga tidak merusak tangkai pohon anggurnya. Semua gratis, asal tidak sampai 1 kilogram. Kalau sampai 1 kilogram, maka pengunjung akan dikenai biaya Rp 50 ribu.

“Untuk sekadar masuk ingin melihat dan selfie, semua gratis. Tidak dikenakan biaya,” lanjut Andreas.

Kafe ini beroperasi setiap hari, mulai pukul 08.00 WIB dan baru akan tutup pukul 22.00 WIB. Selain aneka cemilan, Kafe Kebun Anggur juga menyediakan aneka menu pereda lapar termasuk hamburger dan sandwich, yang rasanya boleh diadu.

Mau makan berat? Pengunjung juga bisa order ke Drini Hills. Menunya bisa memilih sesuai selera.

“Kafe ini terbuka untuk tamu Drini Hills ataupun pengunjung umum. harga cukup ramah di kantong. Yang pasti, harganya juga cukup ramah di kantong. Bisa jadi persinggahan yang asik, baik mereka yang baru menuju ke pantai, atau yang sudah selesai menjelajah Pantai Drini dan Pantai Ngrumput, dua pantai yang letaknya paling dekat dari sini,” pungkas Andreas. (*)