Tahun Depan Kampus UNS di Kebumen Terima Mahasiswa Baru

Tahun Depan Kampus UNS di Kebumen Terima Mahasiswa Baru

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Memanfaatkan gedung bekas Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedirman (RSDS) Kebumen, Universitas Sebelas Maret (UNS) segera membuka program studi (prodi). Kampus UNS di Kebumen ini ditargetkan mulai menerima mahasiswa baru tahun akademik 2021-2022.

Ini terungkap saat Wakil Rektor III UNS Prof Kuncoro Diharjo ST MT bertemu Bupati Kebumen KH Yazid Mahfuz di Komplek Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, Sabtu (26/9/2020).

Pertemuan itu dalamrangka pembahasan tindak lanjut kerja sama rencana sekolah vokasi UNS di kabupaten tersebut. "Harapan kita mulai tahun ajaran baru 2021 sudah ada perkuliahan," kata Kuncoro.

Mengenai prodi apa yang akan dibuka, UNS masih melakukan kajian. Dia mengatakan, UNS Solo saat ini letaknya di tengah-tengah, jauh dari Pantura maupun Pansela.

Dengan mendekatkan ke Pantai Selatan Jawa di Kebumen,  jumlah prodi yang kemungkinan bisa dibuka terkait kelautan maupun pariwisata. “Kita lihat potensinya bersama-sama, tetapi untuk pengembangan SDM kita melihatnya secara global,” kata Kuncoro.

Rencana tersebut merupakan bagian dari rencana meningkatkan status UNS di Kebumen yang saat ini baru membuka prodi PGSD menjadi Kampus UNS Kebumen. “UNS Kebumen berarti prodinya jadi multi-prodi," kata Kuncoro.

Karena statusnya menjadi UNS Kebumen, kampus ini akan merekrut dosen tetap yang berdomisili di Kebumen. Tidak bisa menggunakan dosen di Solo, harus ada dosen yang berdomisili di Kebumen.

Kuncoro mengajak perguruan tinggi lainnya di Kebumen maju bersama-sama serta berkolaborasi bersama untuk memajukan kabupaten ini.

Bupati KH Yazid Mahfudz berharap hadirnya UNS Kebumen akan membawa manfaat untuk meningkatkan SDM masyarakat.

“Kondisi SDM di Kebumen belum cukup baik. Angka penganggurann masih cukup tinggi, 80 persen tamatan SMP dan SMA. Ini menjadi beban pemerintah daerah," kata Yazid.

Aset daerah bekas RSDS yang akan menjadi Kampus UNS saat ini kondisinya semakin rusak. Selain itu, selama ini aset tersebut juga selalu menjadi temuan (idle) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena belum dimanfaatkan.

“Alangkah baiknya tempat itu dimanfaatkan untuk pendidikan dalam upaya membangun SDM Kebumen,” tandasnya. (*)