Survei LSI : Prabowo–Gibran di Angka 56.1 Persen, Peluang Satu Putaran?

Survei LSI : Prabowo–Gibran di Angka 56.1 Persen, Peluang Satu Putaran?
Prabowo Subianto. (ig@prabowo)

KORANBERNAS.ID, JAKARTA—Survei terbaru dari LSI (Laboratorium Suara Indonesia), mengungkap data bahwa pasangan Prabowo-Gibran meraih suara 56,1 persen. Posisi pasangan No Urut 2 ini disusul No Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 23,4 persen dan pasangan No Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan 6,8 persen.

Dengan hasil survei dalam rentang 6 -18 Januari 2024 ini, maka menunjukkan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 14 Februari 2024 berpotensi hanya berlangsung satu putaran.

Hasil survei Laboratorium Suara Indonesia yang ditandatangani Direktur Eksekutifnya Albertus Dino menyebutkan, pilpres satu putaran didasarkan atas hasil survei terhadap 2200 responden di 34  provinsi di Indonesia, dengan tingkat kesalahan 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

LSI menyampaikan pertanyaan “Dari tiga pasangan capres yang akan maju nanti, pasangan mana yang akan ibu/bapak pilih?”. Ternyata jawabannya sebanyak 56,1 persen memilih Prabowo Subianto- Gibran, sebanyak 23,4 persen memilih Ganjar persen memilih Pranowo -Mahfud MD dan sebanyak 13,7 persen memilih Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Sedangkan responden yang tidak memilih sebanyak 6,8 persen.

Dari data survei ini kata Albertus Dino, jika dicoba dan dipilah ke segmentasi yang lebih detail, hasilnya cukup mengejutkan. Yakni Prabowo - Gibran unggul telak hampir di semua segmen dilihat dari jenis kelamin, agama, umur, suku, status ekonomi dan teritori para resonden.

Diduga, keunggulan Prabowo-Gibran karena faktor personalitas yaitu figur, disamping sangat dikenal (100 persen responden pemilih), tapi juga sangat disukai dan dianggap pantas menjadi pemimpin nasional (sekitar 90 persen responden).

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sendiri, merupakan figur yang sangat dikenal (88 persen responden pemilih. Namun dua tokoh ini bukan termasuk tokoh yang sangat disukai (tingkat kesukaan responden di bawah 80 persen) dan dua tokoh tersebut tingkat kepantasan sebagai pemimpin nasional hanya dipilih oleh sekitar 76 persen reponden. (*)