Sosialisasi di Hari Ibu Tingkatkan Kesadaran Perempuan dalam Pemilu

Peran perempuan diharapkan mensukseskan pemilu 2024

Sosialisasi di Hari Ibu Tingkatkan Kesadaran Perempuan dalam Pemilu
Sosialisasi Pemilu 2024 oleh KPU DIY di kawasan Titik Nol Kilometer. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)  
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY menggelar sosialisasi Pemilu 2024 di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Jumat (22/12/2023) petang. Acara ini dirancang sebagai momen penting dalam upaya melahirkan pemimpin yang amanah untuk bangsa.

Dalam acara yang bertepatan dengan Hari Ibu ini, Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi, menegaskan tema acara, "Bergerak Sukseskan Pemilu 2024," sebagai langkah spesial untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama perempuan, untuk turut serta dalam proses demokrasi.

"Sebagaimana ibu yang telah melahirkan kita semua ke dunia ini, kita sama-sama berharap bahwa Pemilu jadi rahim bagi lahirnya pemimpin, lahirnya kepemimpinan nasional yang menyejahterahkan rakyat," ujar Ahmad Shidqi.

Sementara itu, Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU DIY, Sri Surani, memberikan penekanan pada peran penting perempuan dalam proses Pemilu.

"Keterwakilan perempuan yang minim di legislatif memang bikin kita prihatin, tetapi dengan angka di DPT [daftar pemilih tetap] bisa dibandingkan bahwa perempuan lebih tinggi, ini suatu kekuatan bagi perempuan untuk menentukan arah bangsa ke depan," ungkapnya.

Ia juga menyoroti masalah ketergantungan beberapa perempuan terhadap keputusan suami dalam pemilihan, sambil menekankan pentingnya pendidikan pemilih dan penyebaran informasi yang masif.

"Maka dari itu menjadi penting pendidikan pemilih dan penyebaran informasi lebih masif kepada perempuan termasuk perempuan harus berani menyangkal hoaks minimal tidak ikut menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya," tambahnya.

Dalam upaya menyasar pusat kerumunan, KPU DIY menggandeng sejumlah pihak, termasuk Perempuan Berkebaya, PPK, PPS, dan masyarakat di Titik Nol Kilometer.

"Kami bikin acara tentu harus ada yang banyak ikut serta dan terpapar informasi, kami sasar pusat kerumunan. Meskipun kami bicara tentang perempuan tapi harus bisa disebarkan ke seluruh masyarakat Jogja termasuk pendatang yang ada di Yogyakarta," kata Surani.

Menanggapi hal ini, seorang konten kreator, Danang Giri Sadewa, menekankan peran vital pemilih muda dan Generasi Z dalam Pemilu 2024, mengingat kontribusi suara mereka yang signifikan. Ia memperingatkan tentang potensi penyebaran informasi yang misleading pada Pemilu mendatang.

"Itu yang masih menjadi kendala bagi pemilih pemuda. Jadi untuk missleading tentunya bakal jauh lebih banyak dibandingkan pemilu sebelumnya karena akses informasi sangat luas," tandasnya.

Dengan berbagai elemen masyarakat yang bersatu, sosialisasi Pemilu 2024 ini diharapkan dapat menciptakan pemilih yang kritis, terinformasi, dan berkontribusi positif untuk arah bangsa ke depan.(*)