SMPUA Terjunkan Santriwan dan Santriwati ke Masyarakat

SMPUA Terjunkan Santriwan dan Santriwati ke Masyarakat

KORANBERNS.ID, BANTUL -- SMP Unggulan Aisyiyah Bantul (SMPUA) mengadakan kegiatan Khidmah Santri Mandiri (KSM) yakni menerjunkan santriwan-santriwatinya ke daerah lain. Kegiatan ini berlangsung empat hari, 5 - 8 April 2023.

Wakil Kepala SMPUA, Syahlan Romadon M Pd, dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id, Minggu (9/4/2023),  mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul yang bertujuan untuk mendidik karakter santriwan-santriwati menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab menjalankan segala aktivitasnya.

“Selain itu, melalui kegiatan Khidmah Santri Mandiri, diharapkan siswa dapat belajar bersosialisasi di masyarakat sekaligus mengembangkan sikap kerja sama, gotong royong, serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan  sekitarnya,” katanya.

“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi kawah candradimuka yang mampu menempa para santri agar menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab serta peduli lingkungan,” lanjut Syahlan.

Peserta kegiatan ini merupakan santriwan santriwati kelas VIII. Sebanyak 60 santriwan dan santriwati diterjunkan di lima kapanewon di Kabupaten Bantul yakni 12 santri di Kapanewon  Srandakan, 12 santri di Kapanewon Sanden, 12 santri di Kapanewon Pandak, 13 santri di Kapanewon Pajangan dan 11 santri di Kapanewon Pundong.

Selama kegiatan KSM, santriwan-santriwati tinggal bersama dengan orang tua asuh. Mereka dituntut dapat hidup mandiri sekaligus menjadi pribadi yang peduli terhadap sekitarnya dengan membantu pekerjaan orang tua asuh dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya.

Selain itu, selama kegiatan KSM, mereka juga melakukan kegiatan keagamaan seperti mengajar TPA, adzan dan iqomah, salat berjamaah di masjid, tadarus Al Quran, kerja bakti tempat ibadah, mengadakan lomba keagamaan dan lain sebagainya.

 Sebelum kegiatan ini berlangsung, santriwan-santriwati dibekali dengan materi Adab, Public speaking dan pengetahuan seputar remaja (generasi “strowbery”). Selain itu, secara khusus juga mengundang Dra Hj Her Muryani dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bantul untuk membekali para santri.

Her Muryani mengingatkan tentang unggah-ungguh orang Jawa yang harus selalu ditanamkan oleh para santri selama berkegiatan. “Harus selalu sopan santun kepada siapa pun,” katanya.

Pada saat kunjungan ke lokasi KSM, Bagas, salah seorang peserta KSM di Kapanewon Pandak menyampaikan salah satu dampak negatif penggunaan handphone adalah membuat malas dan kurang berinteraksi dengan masyarakat secara langsung.

“Setelah ikut KSM mampu mengurangi penggunaan handphone,” kata Bagas. (*)