Slamet Anom Susilo Ketua Dewan Kesenian Purworejo 2022-2025

Slamet Anom Susilo Ketua Dewan Kesenian Purworejo 2022-2025

KORANBERNAS ID, PURWOREJO – Melalui musyawarah daerah (musda), Sabtu (26/3/2022) di Gedung Kesenian WR Supratman,  Slamet Anom Susilo terpilih sebagai Ketua Dewan Kesenian Purworejo (DKP) 2022-2025. Dia menggantikan ketua lama, Angko Setiyarso Widodo, yang berakhir masa jabatannya.

Terdapat tiga kandidat calon ketua yaitu Slamet Anom Susilo, Hantoro Wibowo dan Agus Pramono. Musda diikuti 52 pemilik suara dari perwakilan unsur komite seni, pengurus DKP, seniman, tokoh hingga instansi terkait.

Selain memilih ketua, agenda musda kali ini fokus pembahasan pedoman dasar (PD) organisasi tersebut. Dari 52 pemilih, yang hadir 48 orang.

Serupa pesta demokrasi, pemilihan ketua DKP berlangsung jujur, adil dan rahasia. Masing-masing pemilih dipanggil satu per satu, mulai dari Angko Setiyarso Widodo, Kepala Dindikbud Wasit Diono, Kepala DinKominfo Stepanus Aan Isa Nugroho kemudian kandidat calon ketua DKP dan pemilih lainnya.

Saat perhitungan suara, Slamet Anom Susilo meraih 25 suara, Hantoro Wibowo 18 suara dan Agus Pramono 5 suara.

Usai terpilih, Anom yang juga Ketua Paguyuban Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik (PAPPRI) Kabupaten Purworejo itu mengaku telah menyiapkan sejumlah program yang diproyeksikan untuk meningkatkan kesejahteraan seniman.

"Komitmen saya adalah hasil karya seniman Purworejo menjadi sebuah industri kreatif yang mampu meningkatkan perekonomian pelakunya. Tentu ini butuh kerja sama dan dukungan banyak pihak," ujarnya.

Anom optimistis program itu realistis. Potensinya terbuka lebar. Contoh, keberadaan Gedung Kesenian sebenarnya cukup representatif untuk pusat kegiatan pelaku seni.

Bukan hanya untuk pementasan semata, gedung ini memungkinkan pula untuk kegiatan ekonomi pelaku seni seperti pasar seni atau lelang karya seni.

"Saya akan berkomunikasi dengan instansi terkait dan secara langsung dengan bupati agar gedung kesenian ini seutuhnya menjadi 'milik' seniman. Sesuai dengan namanya," tandasnya.

Gagasan tersebut bisa terwujud apabila ada dukungan anggaran bersumber dari APBD, APBN maupun instansi  atau lembaga lain yang sifatnya tidak mengikat.

Anggaran dibutuhkan untuk mendukung kegiatan pelaku seni tradisi maupun kontemporer agar terus eksis berkarya meramaikan khazanah kesenian di Purworejo.

"Insya Allah, saya akan memaksimalkan potensi yang saya miliki untuk membuktikan kepercayaan yang diberikan kepada saya dengan bekerja keras memajukan organisasi DKP agar semakin baik pada masa yang akan datang," katanya. (*)