Sisihkan Uang Jajan, Siswa Sekolah Ini Selamatkan Korban Kekeringan

Sisihkan Uang Jajan, Siswa Sekolah Ini Selamatkan Korban Kekeringan

KORANBERNAS.ID--Meskipun hujan sudah turun di beberapa tempat di Purbalingga, namun masih banyak desa yang dilanda kemarau, sehingga kesulitan air bersih masih dirasakan. Bantuan air bersih dari Perusahaan daerah Air Minum  (PDAM) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Selasa (22/10/2019) masih terus dilakukan.  

Dan SMP Negeri 3 Purbalingga peduli atas kenyataan itu. Bahkan, para siswa klas 7, 8 dan 9 rela menyisihkan uang jajan Rp 3 ribu per anak. Setelah terkumpul, dan dibantu sumbangan dari alumni yang tergabung dalam Paguyuban Alumni SMP Negeri 3 Purbalingga (Pasti Bangga) dari berbagai angkatan,  dibelikan air bersih.

"Kami ikhlas menyisihkan uang jajan yang tidak seberapa itu, untuk dibelikan air bersih. Kami ikut merasakan, betapa air bersih sumbangan dari kami sangat dibutuhkan warga Desa Bumisari ini," ujar Albani Gibran Rasya (14), siswa Klas 8G SMPN 3 Purbalingga saat bakti sosial mengirim tiga tangki air bersih ke Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, Selasa (22/10/2019).

Kegiatan sosial itu dalam  rangka Milad atau Hari Ulang Tahun ke  43 SMPN 3 Purbalingga. Albani dan  empat temannya, bersama sejumlah guru terdiri Drs Hermin Suyono, Imam Sungada, S.Pd, Nurul Dini Hardiani, S.Pd, M.Si, Denny Leksmana SPd, Anastasia Sulistyowati, S.Pd, dan Drs. Prasetiyo serta sejumlah perwakilan alumni dari Pasti Bangga, siang itu bergantian mengisi tempat air milik warga Desa Bumisari. Ratusan ember,  jerigen dan galon air  dalam waktu kurang dari dua jam pun penuh terisi air bersih.          

Mobil  tanki milik PDAM Purbalingga Nopol R 9537 HC yang berisi   5000 liter, pertama mengirim bantuan air bersih di  wilayah RT 17/RW 8 Dusun Brangsong, Desa Bumisari. Hampir satu tangki habis digelontorkan untuk puluhan warga di dusun ini. Dua tangki berikutnya untuk membantu warga Dusun Bukung.

Salah seorang warga, Ny. Suharhyati (42), mengaku kekeringan di Bumisari dirasakan sudah lima bulan terakhir ini. "Kemarau saat ini memang cukup lama. Dari lima dusun di Desa Bumisari , terdiri  Brangsong, Bukung, Kuthabarang, Sadawangi dan Bumisari, hanya Bumisari yang sumber mata airnya masih ada. Empat dusun lainnya kering kerontang," tutur Suharyati.

Warga lainnya, Slamet Riyadi (55) menambahkan, selama ini untuk mendapatkan air bersih, warga harus ngangsu sampai ke tetangga desa, yakni Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari, yang jaraknya kurang lebih dua kilo meter dari Dusun Brangsong.

"Di sana ada tuk atau mata air. Terpaksa kami harus nyewa kendaraan atau mengangkut air dengan sepeda motor, agar kami bisa memasak dan minum air bersih," ujar Slamet Riyadi.

Program Sekolah Bermutu

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum dan Sarana dan Prasarana SMPN 3 Purbalingga Drs Hermin Suyono mengemukakan, program bantuan air bersih ke masyarakat ini merupakan bagian dari program sekolah bermutu SMPN 3 Purbalingga. "Selain itu, ini sebagai upaya menanamkan karakter kepada anak-anak , untuk peduli kepada sesama yang membutuhkan bantuan," ujar Hermin Suyono.

Ditambahkan, bantuan air bersih dari SMPN 3 Purbalingga , total 43 tangki. Dalam hal ini, SMPN 3 Purbalingga bekerjasama dengan BPBD dan PDAM Purbalingga. Untuk tahap pertama, bantuan 4 tangki digelontorkan kepada warga Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Sabtu (19/10/2019). Tahap kedua, tiga tangki ke Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Selasa (22/10/2019). Selanjutnya, minggu depan ke dua desa di Kecamatan Karanganyar yakni Desa Jambu Desa dan Kaliori, serta dua desa di Kecamatan Kejobong yakni Desa Pangempon dan Pandansari, serta sejumlah desa lainnya.         

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Umar Fauzi mengemukakan, musim kemarau yang melanda Kabupaten Purbalingga mengakibatkan 95 desa di 15 kecamatan mengalami kekurangan air bersih. Oleh karena itu, masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga diimbau untuk bijak dalam menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Berbagai langkah telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten  Purbalingga  untuk mengatasi kelangkaan air bersih. Langkah-langkah yang telah dilaksanakan yakni memberikan sumbangan air bersih kepada 95 desa di 15 kecamatan," ujarnya.

Terhitung hingga kemarin atau selama 105 hari Pemkab Purbalingga telah mendistribusikan air bersih sebanyak 2.907 tangki atau 13.433.000 liter. Bantuan air bersih untuk masyarakat Purbalingga itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Purbalingga 1.310 tangki, dan Belanja Tidak Terduga 1.043 tanki. Selain itu ada sumbangan dari dinas, sekolah, lembaga perbankan, komunitas dan kelompok masyarakat 1.119 tangki.

"Kepada berbagai pihak yang telah peduli membantu air bersih di daerah-daerah yang kesulitan air bersih, termasuk dari SMPN 3 Purbalingga, kami mengucapkan terima kasih," ujar Umar Fauzi.  (yve)