Silakan Pakai Dana Tak Terduga Rp 14,8 Miliar

Silakan Pakai Dana Tak Terduga Rp 14,8 Miliar

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- DPRD DIY mempersilakan Pemda DIY memakai dana tak terduga dari APBD DIY tahun 2020 sebesar Rp 14,8 miliar untuk percepatan penanganan Corona atau Covid-19 di provinsi ini.

Penggunaan dana tersebut tidak menyalahi aturan karena sudah terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 20 Tahun 2020 sebagai payung hukumnya.

“Kami menyambut baik terbitnya Permendagri. Upaya keselamatan dan menyelamatkan manusia menjadi prioritas alasan penggunaan dana tidak terduga,” ungkap Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY pada konferensi pers di DPRD DIY, Rabu (18/3/2020).

Didampingi wakil dan sekretaris komisi, Suwardi dan Retno Sudiyanti, serta anggotanya yaitu Stevenus Christian Handoko, Heri Dwi Haryono dan Siti Nurjannah, lebih jauh Eko menyampaikan berdasarkan Permendagri 20/2020 penggunaan anggaran itu harus melalui perencanaan.

Prinsipnya harus ada dukungan anggaran yang memadai untuk mendukung operasi penanganan dan pencegahan Covid-19. “Kita minta inspektorat mengawal agar perencanaan dan kebijakan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata dia.

Permendagri 20/2020 dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk  pedoman pemda melakukan percepatan penanganan Corona di lingkungan pemerintah daerah. Sisi kemanusiaan menjadi prioritas.

Pemda DIY bisa segera menyusun rencana program dan kegiatan dengan dukungan anggaran. Diharapkan, penggunaan dana tak terduga ini diprioritaskan melindungi masyarakat dan mendukung operasi penanganan dan pencegahan pandemi penyakit itu.

Selain dari dana tak terduga, pembiayaan penyembuhan pasien juga turut ditanggung oleh pusat maupun pemerintah kabupaten/kota serta melalui program CSR.

Apakah dana ini bisa digunakan sebagai stimulus bidang perekonomian mengingat kalangan pengusaha DIY mengaku turun omzet akibat dampak Corona,  Eko menegaskan hal itu tidak diperkenankan.

Masalah perekonomian sudah menjadi tupoksi dinas maupun instansi lain yang berwenang untuk tetap mengairahkan perekonomian di tengah permasalahan ini.

"Kita berharap pemda melakukan langkah strategis menjaga perekonomian di Yogyakarta. Kita juga mengajak masyarakat hidup sehat dengan menjaga daya tahan tubuh secara maksimal. Sementara waktu hindari pertemuan yang melibatkan banyak orang untuk mengurangi risiko," tambahnya. (sol)