Senandungkan Campursari, Sinden Belia Ini Sealbum dengan Musisi Senior

Senandungkan Campursari, Sinden Belia Ini Sealbum dengan Musisi Senior

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Pandemi memaksa semua kalangan menjadi melek digital. Sekolah, bekerja hingga seni pertunjukan mau tidak mau harus menyesuaikan dengan ekosistem telekomunikasi nan mutakhir ini.

Pelaku industri pun telah beradaptasi dengan mensiasat protokol kesehatan. Pemerintah juga terus menggenjot vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat, walau demikian dunia hiburan terkhusus musik hampir belum mampu pulih seperti sedia kala. Gegap gempita konser belum boleh dilaksanakan demi menekan angka penyebaran Covid-19 di tanah air.

Platform streaming musik digital seperti Deezer, Joox, Spotify hingga YouTube menjadi alternatif yang ramai digunakan insan musik tanah air. Tidak hanya musisi-musisi senior, penyanyi-penyanyi pemula yang memiliki bakat terpendam pun mencoba peruntungan di ekosistem ini.

Ardia Diwang salah satunya, penyanyi belia asal Tulungagung ini memikat salah satu produser musik untuk ikut serta dalam album kompilasi Pop Nusantara. Diluncurkan dalam keping Compact Disc (CD) yang didistribusikan oleh gerai KFC di seluruh tanah air, Diwang disejajarkan dengan penyanyi-penyanyi senior antara lain Doel Sumbang, Sule dan Happy Asmara.

"Pemilihan Diwang bukan tanpa alasan, Diwang memiliki viewer YouTube yang fantastis," papar Ivan Rakavino, selaku Head Project Jagonya Musik kepada wartawan, Sabtu (22/5/2021).

"Sepuluh musisi yang kami pilih dalam kompilasi ini rata-rata memiliki viewer YouTube banyak. Selain itu pemilihan kualitas musik juga menjadi pertimbangan yang utama," lanjutnya.

Diwang membawakan hits campursari "Rembulan" yang diaransemen oleh Ipa Hadi Sasono. Di kanal YouTube hits Rembulan ini sudah ditonton sebanyak 18 juta kali. Walau platform streaming musik tengah ramai diminati. Jagonya Musik konsisten membuat album kompilasi dengan format cakram padat.

Belum genap sebulan diluncurkan, CD kompilasi Pop Nusantara telah laku sebanyak 50 ribu keping. "Hal ini membuktikan bahwa format ini masih digandrungi oleh penggemar musik, terutama untuk koleksi. Karena dengan memiliki album dalam bentuk CD lebih menegaskan diri sebagai penggemar dari musisi-musisi ini," kata Ivan.

Diwang adalah artis paling muda dalam album Pop Nusantara ini. Pemilik nama Ardia Diwang Probowati ini tertarik dunia tarik suara sejak kelas 5 bangku Sekolah Dasar. Terlahir dan besar bersama keluarga seniman tradisional membuat Diwang akrab dengan pertunjukan wayang dan campursari.

Sinden menjadi pilihannya untuk mengembangkan bakat menyanyi. Pada usia Sekolah Menengah Pertama, Diwang terbiasa ikut pentas wayang kulit dan campursari di Tulungagung dan Trenggalek. Hingga menginjak kelas dua Sekolah Menengah Atas pada 2019, Ia diajak merekam single Rembulan oleh salah satu produser musik di Trenggalek.

Pada 2020 seluruh kegiatan Diwang dan kelompok wayang kulitnya pun terhenti. Pandemi membuat dunia pertunjukan sangat sepi. Dipilih menjadi salah satu artis di album kompilasi Pop Nusantara ini membuatnya bersemangat.

Waktu disela-sela kuliah dan sepi tanggapan saat pandemi membuatnya punya waktu luang lebih, sehingga dirinya bisa fokus menekuni karirnya di dunia tarik suara. Ia juga ingin merekam album sendiri, tentu dengan tetap menggunakan lirik-lirik bahasa jawa. Keunikan ini perlu diapresiasi, saat banyak kaum milenial terbawa arus musik dan gaya hidup negeri ginseng, Diwang tetap akan bernyanyi dengan bahasa daerah, yaitu Jawa.(*)