Sejumlah 32 Ribu Kartu Indonesia Sehat di Klaten Tidak Aktif

Apakah 20 ribuan KIS sisanya bisa direaktivasi semua? Tergantung kuota dari Pusdatin Kemensos.

Sejumlah 32 Ribu Kartu Indonesia Sehat di Klaten Tidak Aktif
Kepala Dissos P3APPKB Klaten, Puspo Enggar Hastuti bersama Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan jajarannya saat menghadiri acara Komite Disabilitas. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Sekitar 32 ribu Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kabupaten Klaten tidak aktif dan tidak bisa digunakan sejak Mei 2025. Kabarnya, penonaktifan KIS tersebut akibat adanya kebijakan pemerintah terkait DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional).

Banyaknya KIS yang tidak aktif tersebut dinyatakan benar oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten, Puspo Enggar Hastuti saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).

Ditemui usai mendampingi pengurus Komite Disabilitas Kabupaten Klaten mengadakan audiensi dengan Bupati Hamenang Wajar Ismoyo, Puspo menambahkan informasi dari Kepala Dinas Kesehatan (dr Anggit Budiarto) ada 11 ribuan KIS yang sudah aktif kembali.

Pengaktifan diutamakan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan. "Istilahnya darurat kesehatan, perlu keselamatan jiwa dari ancaman," kata Puspo.

Dengan catatan

Dia menambahkan, berdasarkan surat edaran dari Kemensos bahwa KIS yang non aktif bisa direaktivasi (diaktifkan kembali) dengan catatan penonaktifannya sejak Mei 2025. "Kalau sebelumnya tidak bisa," ujarnya.

Ketika ditanya apakah 20 ribuan KIS sisanya bisa direaktivasi semua? Puspo menjawab tergantung kuota dari Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) Kemensos. Yang jelas kata dia, dari surat edaran Kemensos untuk reaktivasi KIS oleh pusat dan tergantung kuota Pusdatin.

Kepala Dinas Kesehatan Klaten dr Anggit Budiarto menyebutkan 32 ribuan KIS yang tidak aktif itu karena ada DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi). Namun yang sudah didata ulang oleh Kemensos ada 11 ribuan dan sudah mulai mengaktifkan ada 2000-an.

"Yang sudah mulai mengaktifkan sampai dengan hari ini dua ribuan," kata Anggit melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (16/6/2025) malam. (*)