Sehari PTM, Terpaksa Ditunda karena PPKM Level 4

Sehari PTM, Terpaksa Ditunda karena PPKM Level 4

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Akibat terjadi peningkatan jumlah pasien positif Covid-19, Kabupaten Purworejo kembali ke status PPKM Level 4. Padahal selama sepekan sebelumnya Kabupaten Purworejo sempat menerapkan PPKM Level 3.

Karena kembali ke status PPKM Level 4, maka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mulai diberlakukan pada Senin (23/8/2021), dibatalkan sehari kemudian. Pembatalan tersebut dilakukan dengan terbitnya Instruksi Bupati (Inbup) Nomer 5696 Tahun 2021. Disebutkan bahwa Kegiatan Beajar Mengajar (KBM) diberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kepala Dindikpora Kabupaten Purworejo, Sukmo Widi Harwanto, menyatakan pihaknya tetap patuh pada peraturan yang ada. Namun apabila ada siswa atau peserta didik yang mengalami kesulitan bisa konsultasi ke masing-masing satuan pendidikan.

"Untuk peserta didik yang melakukan konsultasi terprogram di sekolah, harus ada persetujuan orang tua," jelasnya kepada koranbernas.id, Kamis (26/8/2021), melalui pesan singkat.

Tugas PNS adalah melayani. Maka, katanya, apabila ada kendala atau kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui daring, bisa berkonsultasi dengan guru di sekolah.

"Dengan Inbup nomer 5696 tahun 2021 tanggal 24 Agustus 2021, otomatis SE Kepala Dindikpora No 425/1382/2021 tentang Pelaksanaan KBM di Masa PPKM Level 3, batal," kata Sukmo.

Dia menambahkan, jajarannya harus patuh untuk tida melakukan pembelajaran belum tatap muka. Apabila ada peserta didik kesulitan dan belum memahami mata pelajaran melalui daring, dipersilahkan datang ke satuan pendidikan untuk konsultasi.

"Saya menyampaikan pesan kepada tenaga pendidik yang ada, selama konsultasi harus mematuhi prokes secara ketat serta seijin orang tua," tandas Sukmo sembari menambahkan bahwa jadwal konsultasi diserahkan kepada masing-masing satuan pendidikan dalam pelaksanannya.

Kepala SMPN 6 Kabupaten Purworejo, Teguh Widodo, mengatakan pihaknya masih melakukan konsultasi terprogram. "Dalam melaksanakan konsultasi terprogram, protokoler kesehatan diperketat dengan cara ukur suhu badan, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan jaga jarak aman," ujarnya kepada koranbernas.id, Kamis (26/8/2021), melalui pesan singkat.

Sementara itu, A-Zahra Dewi (15), siswi kelas 7 SMPN 2 Purworejo, mengaku tidak masalah dengan KBM secara daring maupun tatap muka. "Dulu awal pandemi aku suka KBM tatap muka, dan sekarang setelah punya piranti yang bagus, belajar daring tidak masalah," ujarnya. (*)