Satu Keluarga Daftar Pilurdes Hanya Satu yang Lolos

Satu Keluarga Daftar Pilurdes Hanya Satu yang Lolos

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pemilihan Lurah Desa (Pilurdes) serentak di Kabupaten Bantul akan berlangsung 27 Desember 2020. Saat proses pendaftaran bakal calon lurah, ada satu desa yang menarik perhatian yakni Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan.

Lurah incumbent H Wajiran beserta istri Ny Widayati SPd serta anak dan menantu, total lima orang, ikut ambil formulir pendaftaran dan melengkapi  syarat-syarat.

Namun hingga batas waktu penyerahan berkas, Kamis (27/8/2020) pukul 16:00, ternyata berkas yang diajukan Ny Widayati, anak dan menantunya tidak lengkap sehingga gugur. Hanya tiga yang memenuhi syarat pendaftaran yakni H Wajiran, Ahmad Badawi serta Supriyanto.

“Pak Supriyanto mengundurkan diri, jadi yang melaju ke tahap berikutnya tinggal dua alias head to head yakni Pak Wajiran incumbent melawan Bapak Ahmad Badawi,” kata Ketua panitia Joko Widianto kepada koranbernas.id, Jumat (28/8/2020).

Diakui, memang untuk satu keluarga incumbent sempat mendaftar semua namun karena ada yang  tidak memenuhi  syarat maka dicoret. “Kami dari panitia, prinsip jika memenuhi syarat lanjut. Jika tidak kami coret,” katanya.

Joko mengaku tidak tahu hanya saja saat berkomunikasi dengan keluarga tersebut, alasannya agar Pilurdes meriah dan  banyak calon.

Sedangkan Ahmad Badawi mengaku bersyukur lolos tahapan berikutnya. “Saya akan mengikuti  proses lanjutan termasuk pada saat pengundian nomor urut calon,” kata Badawi yang juga Ketua BPD Desa Srimulyo saat ditemui di rumahnya Bintaran Kulon RT 02.

Dia mengaku maju Pilurdes karena krentheg hatinya melakukan perbaikan atas segala program pembangunan, pelayanan pemberdayaan dan hal lain di masyarakat.

“Saya juga mendapat dukungan dari keluarga serta masyarakat di sini. Termasuk komunitas-komunitas yang mendorong saya untuk maju,” kata suami dari Dra Siti Suhartanti seorang PNS di Binsat Narkoba Polda DIY tersebut.

Badawi yang pernah menjabat anggota DPRD Bantul ini telah menyiapkan beragam program yang dituangkan dalam sebelas poin. Di antaranya reformasi tanah Desa Srimulyo, percepatan penyelesaian sewa tanah dengan PT YIP, meneguhkan Srimulyo sebagai desa budaya, mengembangkan sebagai desa wisata dan mengembangkan sebaga desa digital.

“Kami juga mengedepankan peran  pemuda dan karang taruna dalam pembangunan desa,” kata ayah tiga anak itu. Adapun pengelolaan APBDesa mengacu kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

Program lainnya adalah revitalisasi BUMDesa, ketahanan pangan serta pengembangan produk lokal di masing-masing wilayah. (sol)