Naik Perahu, Pasangan Calon Bupati Bantul Deklarasi

Naik Perahu, Pasangan Calon Bupati Bantul Deklarasi

KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Pasangan Calon Bupati (Cabup) Bantul H Abdul Halim Muslih dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Joko Purnomo resmi mendeklarasikan diri maju ke Pilkada 2020. Deklarasi bertajuk Politik Hijrah Halim-Joko itu berlangsung di obyek wisata Banyu Kencono Dusun Karet Desa Pleret Bantul, Jumat (28/8/2020).

Sebelum tiba di panggung deklarasi berhias kembang mayang dari janur kuning, pasangan yang mengenakan batik cokelat tersebut naik perahu berbendera merah putih.

Keduanya naik perahu dari Taman Glugut menuju tempuran Sungai Opak dan Gajah Wong. Sebelumnya pasangan ini salat Jumat di Masjid An Nur Karanggayam Segoroyoso.

Di belakang pasangan tersebut, tampak juga perahu dari partai pengusung dan pendukung yakni PDI Perjuangan, PKB, Partai Demokrat, Partai Gelora dan PSI.

Hingga usai acara, perwakilan dari DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Bantul dan dari Partai Bulan Bintang (PBB) tidak hadir di lokasi meski sebelumnya Abdul Halim Muslih mengatakan PAN dan PBB menyatakan bergabung.

Begitu tiba di tempuran, pasangan  ini tampak membawa satu tandu berisi beragam hasil bumi seperti padi, kacang panjang, pisang, kates dan aneka sayuran serta buah-buahan. Di atas panggung, hasil bumi diserahkan kepada warga dan dilanjutkan dengan penyerahan alat kerja berupa cangkul dan sapu lidi.

Deklarasi Halim-Joko  tidak semata-mata serimonial politik dan demokrasi warga Bantul. Prosesi ini menjadi tautan sejarah tentang peradaban manusia yang selalu ditandai gerakan hijrah. Semangat Politik Hijrah bagi warga Bantul adalah gerakan menentukan figur kepemimpinan serta arah pembangunan di Bantul yang lebih baik.

Pasangan Halim-Joko membawa hasil pertanian saat deklarasi. (sari wijaya/koranbernas.id)

Kesadaran melakukan lompatan gagasan dan tindakan nyata demi Bantul yang lebih baik inilah yang menjadi dasar tekat dan keberanian Halim-Joko “menyeberang“ dan menentukan titik mula langkah sejarah pemerintahan di Bantul hari ini.

“Pilkada adalah pesta demokrasi, festival ide dan gagasan, tidak ada perang, semua saudara kita,” kata Halim. Maka mereka mendeklarasikan diri dengan tekat mewujudkan Bantul yang lebih baik, kembali ke Projotamansari.

Selain itu, juga ingin menciptakan  pemerintahan dengan pelayanan yang adil dan tanpa sekat. “Ini juga menjadi  komitmen bersama dari  partai-partai koalisi, Bantul adalah milik bersama. Pemerintahan karena amanat rakyat, maka harus dilayani tanpa sekat. Itu jaminan kita,” katanya.

Banyaknya partai pendukung dan pengusung dengan jumlah yang besar menjadi optimisme dan semangat untuk tidak memiliki keraguan sedikit pun mewujudkan Bantul yang lebih baik. (sol)