Saran Yayuk Basuki, Sportainment untuk Mengembangkan Olahraga di DIY

Sebagai orang Yogyakarta, Yayuk mengaku prihatin dengan dunia olahraga di kota ini.

Saran Yayuk Basuki, Sportainment untuk Mengembangkan Olahraga di DIY
Yayuk Basuki berbincang dengan media di Yogyakarta, Senin (11/09/2023) sore. (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Siapa tak kenal legenda tenis Yayuk Basuki. Mantan juara dunia tersebut saat ini banyak berkiprah membina berbagai cabang olahraga (cabor) di tanah air. Tak hanya tenis, Yayuk kini juga berperan mengembangkan basket, voli hingga e-sport di berbagai daerah.

Sebagai orang Yogyakarta, Yayuk mengaku prihatin dengan dunia olahraga di kota ini. Minimnya dana keolahragaan membuat regenerasi atlet tak jalan. DIY hanya masuk peringkat 15 pada PON 2021.

"Regenerasi (atlet) kurang. Asosiasi (cabor) juga belum bergairah. Aspirasi yang saya peroleh dari pengda (cabor)  (masalah) ini karena minimnya anggaran," kata Yayuk saat berbincang dengan media di Yogyakarta, Senin (11/09/2023) sore.

Menurut dia, persoalan dunia olahraga di Yogyakarta perlu segera ditangani. Ini penting agar tidak semakin banyak atlet lebih memilih hengkang membela daerah lain dalam berbagai turnamen dan kejuaraan.

ARTIKEL LAINNYA: Wisata Olahraga Jadi Penggerak Sektor Pariwisata

"Karena yang sudah-sudah agar atlet tidak lari dari Jogja maka perlu pembinaan. Kita perlu menggairahkan olahraga mulai dari pembinaan bibit," ujarnya.

Untuk mengatasi buntunya regenerasi atlet di Yogyakarta, Yayuk mengusulkan pengembangan sportainment. Konsep olahraga hiburan tersebut saat ini banyak diterapkan artis seperti Raffi Ahmad dan presenter Desta.

Sebut saja program Tiba-tiba Tenis yang booming. Tak hanya diikuti sejumlah artis sebagai atlet yang saling bertanding, kegiatan tersebut mampu memikat ribuan penonton.

"Saya sempat ngobrol dari awal sama Desta yang ingin main tenis. Akhirnya terwujud pertandingan Tiba-tiba Tenis itu. Kita melihat sendiri olahraga tenis kemudian menjadi lebih digemari," ungkapnya.

ARTIKEL LAINNYA: Atlet Berprestasi Popda Jateng Peroleh Bonus, Peraih Emas Dua Kali Lipat

Yayuk menyebutkan, konsep sportainment berdampak besar pada dunia tenis. Dia sering kesulitan menemukan lapangan tenis yang kosong untuk berlatih.

Minat masyarakat menekuni berbagai cabor pun semakin meningkat saat ini di berbagai daerah, termasuk di Yogyakarta. Bahkan sekolah-sekolah tenis saat ini membeludak pesertanya.

"Saya sekarang ini kesulitan untuk sewa lapangan tenis di Jogja. Setiap sore hingga malam selalu penuh, mereka bilang dipakai tenis biar seperti Tiba-tiba Tenis-nya Raffi Ahmad. Ini kan luar biasa betapa gairah olahraga meningkat," tandasnya.

Konsep sportainment, lanjut petenis yang pernah masuk rangking 19 WTA Tunggal Putri pada 1997 tersebut,  mampu mendongkrak sport tourism atau wisata olahraga. Konsep serupa bisa diterapkan Pemda DIY untuk menggairahkan olahraga.

ARTIKEL LAINNYA: BPJamsostek Ikut Dukung Upaya Membangun Tim untuk Piala Dunia

"Tiba-Tiba Tenis ini mendongkrak sport tourism sekaligus mengenalkan lebih dekat olahraga ke masyarakat. Jogja bisa mencontohnya," ujarnya.

Yayuk mengaku saat ini berusaha mempengaruhi artis-artis ibukota seperti Raffi Ahmad untuk membuat acara olahraga di Yogyakarta. Apalagi klub sepakbola milik Raffi yakni Rans Nusantara FC berkandang di Maguwoharjo Sleman.

'Saya sounding ke Desta sama Raffi mungkin untuk membuat di Jogja. Semoga sih mereka tertarik ya, apalagi itu Raffi klub bolanya sedang ada di Jogja. Jadi mungkin membuat sesuatu di sini," harapnya.

Tak harus mengudang semua artis, lanjut politisi PDI Perjuangan tersebut, kegiatan sportainment di Yogyakarta bisa menggandeng artis sebagai bintang tamu. Sejumlah artis yang tinggal di kota ini pun bisa diajak kolaborasi.

ARTIKEL LAINNYA: Hiu Tutul Terdampar di Pantai Jatimalang Purworejo, Nelayan Berusaha Menolong Tetapi Gagal

"Contohnya Mas Duta (Sheila on 7) yang sekarang ini menekuni dan Desta yang mengajak saya main tenis, ini sebenarnya bisa digarap juga dan diaplikasikan ke Jogja. Ide-ide seperti Tiba-tiba Tenis itu bisa menaikkan dan mempopulerkan cabor-cabor ke masyarakat," jelasnya.

Yayuk mengaku siap bila dimintai tolong berkoordinasi dengan Pengurus Daerah (Pengda) cabor-cabor di Yogyakarta. Sebagai pembina beberapa cabor, Yayuk sudah beberapa kali sudah menggelar kompetisi dan kejuaraan e-sport dan tenis di sejumlah daerah.

"Pembinaan atlet memang tidak bisa instan. Kalau gotong royong maka prestasi ke depan lima sampai sepuluh tahun akan bisa terjaga. Karena yang sudah-sudah, agar atlet tidak lari dari Jogja ya maka perlu pembinaan, mulai dari pembinaan bibit atlet," jelasnya. (*)