Hama Tikus Mengganas di Juwiring Klaten

Pemerintah desa dan petani sudah menyepakati tidak menanam padi terlebih dahulu.

Hama Tikus Mengganas di Juwiring Klaten
Petani di Desa Jaten Klaten memanen padi yang tidak diserang tikus. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Hama tikus mengganas di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten. Banyak tanaman padi rusak, bahkan tidak bisa panen. Akibatnya, tidak sedikit petani mengalami kerugian.

Desa Trasan merupakan salah satu desa yang serangan hama tikusnya sangat dahsyat. Kepala Desa Trasan, Riyadi,  mengatakan serangan hama tikus di desanya sudah ada sejak Musim Tanam Dua (MT-II) hingga MT-III. Pemerintah desa dan petani sudah menyepakati tidak menanam padi terlebih dahulu.

Tujuannya, untuk memutus rantai serangan hama dan menjaga kesuburan tanah. "Sementara dianggurkan (tidak ditanami). Sudah disampaikan lewat empat kelompok tani," kata Riyadi, Selasa (12/9/2023).

Selain itu, kata dia, petani juga sudah membuat ritual nanggap wayang dan doa bersama. "Tanggal 31 Agustus lalu kita wayangan dan doa bersama. Mohon kepada Allah agar hama tikus cepat pergi dan secepatnya petani bisa menanam kembali," ujarnya.

Diakui, lahan pertanian di Desa Trasan cukup luas mencapai 80 hektar dengan pola tanam yang diterapkan petani padi-padi-padi. “Sulit mengubah kebiasaan petani untuk pola tanam padi-padi-palawija,” jelasnya.

Tanaman padi yang terserang hama tikus. (masal gurusinga/koranbernas.id)

Untuk mengedukasi masyarakat, Riyadi mengaku pernah menanam jagung dan hasilnya bagus. Sekarang ini tanaman jagung sudah mulai dilakukan di wilayah Trasan bagian selatan.

Selain Trasan, desa lain yang serangan hama tikusnya cukup banyak adalah Desa Jaten, Desa Sawahan dan Bulurejo.

Sekretaris Kelompok Tani Rejeki Murni Desa Jaten, Sumardi, mengatakan di wilayahnya tanaman padi yang terserang hama tikus hingga tidak panen dengan luasan satu petak dan merembet ke lahan sebelah. Upaya yang dilakukan petani mengadakan gropyokan tikus dan memberi racun.

Petugas PPL Desa Trasan, Udin, saat dikonfirmasi melalui telepon mengatakan saat ini (MT-III) hama tikus masih ada. "Untuk saat ini masih ada," katanya. (*)