Rumah Sehat Baznas Yogyakarta Cek Kesehatan Lansia

Ibarat onderdil, kita sudah onderdil tua jadi harus dijaga.

Rumah Sehat Baznas Yogyakarta Cek Kesehatan Lansia
Penampilan kelompok shalatawan lansia binaan RS Baznas Yogyakarta. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dalam  rangka Milad  ke-23 Baznas dan milad ke-12 Rumah Sehat Baznas Yogyakarta, digelar Penyuluhan dan Skrining Penyakit Tidak Menular pada Lansia, Selasa (16/1/2024).

Dengan tema Kenali Penyakit Tidak Menular, Sehat Hingga Lanjut Usia pada acara itu hadir dr Probosuseno Sp PD-Kger (K) dari RSUP Dr Sardjito. Kegiatan tersebut juga dimeriahkan shalawatan oleh kelompok lansia.

Ketua Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Badan Wakaf UII, Aden Widjan Syarif Zaidan MSi memberikan apresiasi atas kiprah dan  inovasi yang dilakukan oleh RZ Baznas untuk memberikan layanan.

"Banyak inovasi yang selalu dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat khususnya kesehatan lansia dan mereka yang butuh dibantu," kata Aden Widjan.

Dia memberikan kado buku best seller dunia berjudul Secrets Of Divine Love kepada Kepala Klinik RS Baznas, dr Dina Arisonaningtyas MPH.

Pemberian hadiah buku kepada  Kepala Klinik RS Baznas, dr Dina Arisonaningtyas MPH. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Ketua Baznas DIY, Dra Hj Puji Astuti, mengatakan usia atau umur itu tidak bisa dihentikan. Di DIY, usia harapan hidupnya tinggi yakni perempuan 78 tahun dan laki-laki 74 tahun. Ini artinya DIY gudangnya lansia.

"Bagaimana menjadi lansia itu bisa mandiri. Ketika lansia masih bisa bermanfaat bagi orang lain tentu sangat  bagus. Tapi pesan saya jangan ngaya, sak madya dan tetap menjaga kesehatan. Ibarat onderdil, kita sudah onderdil tua jadi harus dijaga dengan cara skrining atau cek kesehatan secara rutin dan mengikuti apa yang menjadi saran petugas," katanya.

Sedangkan dr Dini Dina Arisonaningtyas mengatakan ini adalah puncak kegiatan dari berbagai kegiatan dalam rangka  Milad Baznas ke 23 dan Milad RS Baznas Yogyakarta ke-12.

“Sebelumnya kami sudah melakukan berbagai kegiatan termasuk pemeriksaan kesehatan di DIY dan Jawa Tengah. Skrining kesehatan di antaranya untuk tensi, cek gua darah dan cek kesehatan yang lain,” katanya.

Pihaknya juga memberikan bantuan alat kesehatan kepada kader kesehatan bagi penerima PKH Sewon. Para kader ini dilatih cara menggunakan alat cek kesehatan, karena penerima PKH banyak juga yang lansia.

“Kami saat ini ibarat anak adalah masih remaja karena 12 tahun. Maka butuh dukungan agar kami bisa berkembang lebih baik lagi ke depannya,” katanya. (*)